Zaidan menjelaskan, pembiayaan ini digunakan oleh PT PP Semarang Demak untuk pembangunan jalan tol dengan panjang ruas 27 Km yang terbagi dalam 2 seksi. Dimana terdapat dukungan dari pemerintah untuk membangun seksi 1 sepanjang 10,69 Km. Dengan demikian porsi PT PP Semarang Demak adalah seksi 2 sepanjang 16,31 Km.
"Jalan Tol Semarang – Demak ini akan memiliki 2 buah simpang susun (SS), yakni SS Sayung, dan SS Demak yang diharapkan dapat semakin melengkapi konektivitas jaringan jalan tol dan ruas utama di sisi utara Pulau Jawa. Sehingga adanya pembiayaan sindikasi ini, BSI berharap dapat meningkatkan keberkahan untuk masyarakat Provinsi Jawa Tengah melalui pertumbuhan ekonomi dan menghubungkan ekonomi wilayah di dalam Provinsi Jawa Tengah," terang Zaidan.
Jalan tol tersebut juga akan difungsikan sebagai penahan banjir rob, serta mengatasi banjir dan genangan air yang selama ini menjadi permasalahan ibu kota Provinsi Jawa Tengah yang sering terjadi di sekitar Semarang. Jalan tol yang terintegrasi dengan Tanggul Laut Kota Semarang ini diharapkan setelah rampung akan semakin mendukung pertumbuhan pusat ekonomi baru di Jawa Tengah.
"Pembiayaan ini merupakan upaya BSI dalam mendukung percepatan pembangunan infrastruktur yang menjadi Proyek Strategis Nasional. Pada sindikasi ini, akad yang digunakan adalah Musyarakah Mutanaqisah yaitu akad kerjasama antara dua pihak dalam kepemilikan aset dimana porsi kepemilikan salah satu pihak berkurang disebabkan adanya pembelian secara bertahap oleh pihak lainnya (hishshah)," jelas Zaidan.
Zaidan menambahkan, pembiayaan sindikasi merupakan salah satu strategi BSI dalam meningkatkan pembiayaan wholesale. Hingga Maret 2022, BSI telah menyalurkan pembiayaan wholesale hingga Rp49,6 triliun.
Pada semester II 2022, BSI akan fokus pada beberapa sektor industri seperti infrastruktur, energi, agribisnis dan telekomunikasi terutama proyek-proyek KPBU sebagai wujud dukungan kepada program pemerintah.
Editor : Jafar Sembiring