Mimpi buruk seperti dikejar hantu, setan, atau bahkan alien pernah dialami setiap orang. Bahkan, hal itu sampai membuat ketakutan tersendiri bagi yang mengalaminya.
Studi tentang mimpi merupakan hal yang kompleks. Banyak pakar dan peneliti masih melakukan riset soal mimpi.
Mengapa kita bisa mengalami mimpi buruk?
Sulit untuk mengatakan secara pasti mengapa seseorang sering mengalami mimpi buruk, meskipun kita tahu bahwa itu paling sering terjadi selama kondisi rapid eye movement (REM).
Para pakar dan ilmuwan tidak dapat menentukan penyebab pasti mimpi buruk. Namun mereka menghubungkan dengan beberapa faktor yang memungkinkan mereka punya mimpi buruk dan menakutkan.
Lalu bagaimana cara bisa berhenti mengalami mimpi buruk?
Sejauh yang diketahui para pakar, tidak mungkin untuk sepenuhnya menghilangkan mimpi buruk.
Seperti dilansir dari New York Post, ada beberapa cara untuk mengobati mimpi buruk tergantung pada penyebabnya, menurut para pakar di Universitas Harvard.
“Pertama stres, harus diketahui apa penyebab stres seseorang yang mimpi buruk. Jika penyebab stres teridentifikasi, dan cara efektif untuk mengelolanya ditemukan, maka mimpi buruk bisa dikurangi,” jelas para pakar.
"Bagi mimpi buruk yang disebabkan oleh obat, maka dosis obat atau pengobatan yang berbeda mungkin diperlukan," tambahnya.
Sedangkan pasien yang mengalami mimpi buruk pasca-trauma atau kronis, dapat mencari pengobatan dari terapi psikologis.
Dan, beberapa penelitian juga menemukan bahwa orang yang sering mimpi buruk mungkin dapat mengurangi mimpi buruk dengan mengubah posisi tidur mereka.
Profesor di Universitas Hong Kong Yan, Calvin Kai-Ching Yu, PhD menemukan, orang yang tidur terlentang mengalami lebih banyak mimpi buruk.
"Posisi tidur yang berbeda dapat menciptakan tekanan pada bagian tubuh yang berbeda, dan apa yang dirasakan tubuh mungkin menjadi sumber mimpi," kata Yu.
Editor : Odi Siregar