"Alhamdulillah setelah covid tidak ada lagi wisata ini bisa dibuka dan sudah 3 hari ini pengunjung selalu ramai dan dagangan telur mentah untuk direbus para pengunjung laris manislah dan kayu untuk mereburnya kita siapkan," ucap penjual telur, Sahrani (40).
Dikutip dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal, cerita Sampuraga dan ibunya ini terjadi di tempat yang bernama Padang Bolak. Seorang janda tua hidup bersama anak bernama Sampuraga dalam kondisi yang miskin.
Sampuraga yang hanya bekerja mencari kayu bakar dan tinggal di gubuk yang kumuh kemudian memiliki niat untuk mengubah hidupnya. Dia kemudian memohon izin kepada ibunya yang sudah tua untuk pergi merantau demi bisa mengubah nasib keluarganya.
Mendengar niat anak semata wayangnya, sang ibu akhirnya dengan berat hati memberi izin kepada anaknya yang bernama Sampuraga. Setelah mendapat restu, Sampuraga pergi dengan berlinang air mata sembari berjanji apabila berhasil maka dia akan membantu keadaan sang ibu.
Perjalanan Sampuraga ternyata tidak mudah dan melelahkan. Dia sempat melewati daerah Pidelhi yang sekarang bernama Pidoli dan berdiam di sana beberapa waktu.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait