Pemulihan Ekonomi 2026 Diprediksi Melesat Berkat Sinergi Kebijakan Pemerintah

Ismail
Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro dalam paparan Macro Economic Outlook 4Q2025, Senin (3/12). Foto: istimewa

Meski tekanan eksternal sempat memicu arus keluar portofolio dan pelemahan rupiah, respons pemerintah serta Bank Indonesia dianggap cukup efektif menahan gejolak. Pasar obligasi yang tetap stabil, kenaikan belanja pemerintah, hingga IHSG yang menembus level tertinggi sepanjang sejarah memperlihatkan bahwa kepercayaan investor—terutama domestik—masih kuat.

Berdasarkan kalkulasi Bank Mandiri, ekonomi Indonesia diperkirakan mampu tumbuh 5,2 persen pada 2026, ditopang konsumsi rumah tangga, pulihnya investasi, serta kebijakan fiskal yang cenderung lebih ekspansif. Program-program strategis pemerintah dinilai akan memberi multiplier effect pada sektor manufaktur, industri pengolahan, serta sektor padat karya.

Di sisi intermediasi, Andry menyebut industri perbankan berada pada posisi yang mendukung percepatan ekonomi. Penyaluran kredit Bank Mandiri hingga kuartal III 2025 tumbuh 11 persen secara tahunan, lebih tinggi dari rata-rata industri. Pertumbuhan ini didorong permintaan pembiayaan produktif serta likuiditas yang semakin longgar. Dominasi dana murah (CASA) juga menjaga biaya dana tetap efisien.

Andry menegaskan, optimisme pemulihan ekonomi akan tetap terjaga selama koordinasi kebijakan berjalan efektif. “Sinergi antara pemerintah, regulator, dan pelaku industri adalah kunci menjaga stabilitas, memperkuat produktivitas, dan membuka ruang percepatan pertumbuhan di 2026,” tutupnya. 

Editor : Ismail

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network