“Kalau kita ingin diperhatikan dunia, maka budaya harus menjadi kekuatan kita. Inilah bentuk soft diplomacy kita,” tegasnya.
Sementara itu, Dr. Ngatemin menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Medan atas terpilihnya kembali Gemes dalam jajaran Karisma Event Nusantara 2025. Ia berharap agenda ini dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Medan.
“Gemes diharapkan menjadi atraksi wisata unggulan yang mampu memberikan pengalaman budaya yang unik sekaligus mendorong sektor ekonomi kreatif,” katanya.
Dukungan juga datang dari Sultan Deli XIV, Sultan Mahmud Arya Lamantjiji Perkasa Alam Shah. Ia menilai penyelenggaraan Gemes merupakan langkah strategis dalam pelestarian budaya Melayu, khususnya bagi generasi muda.
“Saya mengajak kita semua untuk merawat nilai-nilai adat, memperkuat kerukunan, dan mewariskan budaya kepada generasi mendatang. Semoga acara ini menjadi momentum memperteguh jati diri bangsa Melayu yang menjunjung tinggi adat, ilmu, dan kemuliaan,” ujarnya.
Perhelatan Gemes ke-8 akan berlangsung selama empat hari, mulai 21 hingga 24 Mei 2025. Acara ini dimeriahkan dengan penampilan artis ibu kota Alfin Habib (Dangdut Academy), violinist Henri Lamiri, serta pertunjukan tari Melayu dari berbagai delegasi.
Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Medan juga menerima Piagam Penghargaan Karisma Event Nusantara 2025 dari perwakilan Kementerian Pariwisata. Sebagai balasan, Pemerintah Kota Medan menyerahkan cenderamata sebagai bentuk apresiasi dan terima kasih.
Tercatat sebanyak 29 delegasi dari dalam dan luar negeri turut ambil bagian dalam Gemes tahun ini. Delegasi nasional berasal dari berbagai daerah di Sumatra dan luar pulau, seperti Sabang, Batam, Dumai, dan Jakarta. Sementara delegasi internasional datang dari Malaysia (Kuala Lumpur, Ipoh, Serawak, Johor, Selangor, Melaka), Singapura, Thailand, dan India.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait