Ribuan Anak Tertolong, RS Mitra Sejati dan Smile Train Konsisten Gelar Operasi Bibir Sumbing Gratis

Ismail
drg. Melva Sirait, Sp.BM (kiri) bersama Anita atau akrab disapa Bu Nong, pekerja sosial dari Yayasan Smile Train Indonesia, berpose usai sesi wawancara terkait program operasi bibir sumbing gratis di RS Mitra Sejati, Medan. (iNewsMedan.id)

MEDAN, iNewsMedan.id- Rumah Sakit Mitra Sejati bersama Yayasan Smile Train Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam menangani kasus bibir sumbing, terutama bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Program kemanusiaan ini telah berjalan selama puluhan tahun dan telah menangani ribuan pasien dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Medan hingga Kalimantan dan Batam. 

Menurut drg. Melva Sirait, Sp.BM, dokter bedah mulut yang kini menangani pasien bibir sumbing di RS Mitra Sejati, kerja sama dengan Smile Train sudah berlangsung sejak lama, bahkan sebelum dirinya bergabung. “Sudah ribuan kasus yang ditangani. Rata-rata setiap bulan ada minimal 10 pasien yang dioperasi di sini,” ungkapnya, Rabu, 30 April 2025. 

Melva menjelaskan bahwa bibir sumbing bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari genetik, infeksi virus selama kehamilan, hingga benturan fisik dan polusi. Ia menekankan pentingnya pemeriksaan kehamilan secara rutin serta asupan gizi yang baik untuk mencegah kelainan ini. 

“Biasanya kasus banyak terjadi di keluarga menengah ke bawah yang mungkin kurang informasi soal pentingnya pemeriksaan kehamilan atau gizi yang harus dijaga. Padahal, sejak dalam kandungan bisa dideteksi lewat USG dan dicegah dengan asam folat atau vitamin lainnya,” jelasnya. 

Dalam proses operasinya, pasien akan menjalani berbagai pemeriksaan medis seperti tes darah, pemeriksaan paru-paru, dan konsultasi dokter anak. “Syarat untuk operasi bibir sumbing itu minimal usia 2,5 bulan, berat badan 5 kg, dan hemoglobin 10. Untuk operasi langit-langit minimal 12 bulan dan berat 10 kg. Kalau tidak, risikonya tinggi,” tambah Melva. 

Yang menarik, proses pencarian pasien juga dilakukan secara aktif. Smile Train, melalui pekerja sosialnya Anita – akrab disapa Buk Nong – kerap turun langsung ke pelosok kampung untuk menjangkau mereka yang membutuhkan. 

“Dulu susah, banyak yang gak percaya karena dikira bohong, mana ada gratis. Tapi setelah satu dibawa dan berhasil, dari mulut ke mulut akhirnya percaya,” ujar Buk Nong, yang sudah 22 tahun mengabdi sebagai pekerja sosial Smile Train. 

Ia bahkan sempat mengalami kecelakaan saat bertugas dan harus mendapat 15 jahitan. 

Kini, RS Mitra Sejati menjadi salah satu pusat utama pelaksanaan operasi bibir sumbing di Sumatra Utara. Semua biaya operasi ditanggung oleh Yayasan Smile Train, termasuk perawatan dan kontrol lanjutan. Pasien cukup membawa fotokopi Kartu Keluarga. 

“Kita bantu dari awal sampai selesai. Kalau ada yang gak punya uang makan atau kebutuhan bayi seperti popok, kita bantu juga. Karena banyak yang benar-benar gak punya,” imbuh Buk Nong. 

Baik drg. Melva maupun Buk Nong berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya deteksi dini dan perawatan tepat waktu. 

“Idealnya operasi langit-langit dilakukan sebelum anak bisa bicara, sekitar usia 12 bulan. Kalau lewat, suara akan tetap sengau,” jelas drg. Melva. 

Dengan pelayanan menyeluruh dan penuh empati, RS Mitra Sejati dan Smile Train menjadi harapan baru bagi banyak keluarga. “Buat saya, kebahagiaan itu ketika lihat anak yang tadinya minder dan malu, jadi percaya diri dan tampil cantik,” tutup Buk Nong dengan haru.

Editor : Ismail

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network