JAKARTA, iNewsMedan.id - Kabar mengejutkan datang dari dunia sepak bola. Pemain muda berbakat berdarah Batak, Samuel Silalahi, resmi mendapat panggilan dari Timnas Norwegia U-21. Pemanggilan ini menimbulkan pertanyaan, apakah PSSI kecolongan dalam memantau talenta diaspora?
Samuel Silalahi, gelandang serang berusia 19 tahun, telah menunjukkan performa impresif bersama klub Stromsgodset di kasta tertinggi liga Norwegia, Eliteserien. Ia telah mencatatkan 16 penampilan bersama tim utama Stromsgodset dengan 1 assist, dan 64 penampilan dengan 18 gol bersama tim cadangan Stromsgodset II.
PSSI Kecolongan?
Pemanggilan Samuel Silalahi ke Timnas Norwegia U-21 menimbulkan pertanyaan di kalangan pecinta sepak bola Indonesia. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Samuel telah lama tinggal dan berkembang di Norwegia. Jika ia hanya memiliki paspor Norwegia, maka untuk membela Timnas Indonesia, ia harus melalui proses naturalisasi. PSSI harus lebih proaktif dalam memantau pemain keturunan yang potensial.
Sejauh ini, belum ada informasi bahwa Samuel pernah menyatakan minat untuk bermain bersama Garuda. Jika PSSI ingin mendekatinya, komunikasi dengan pemain dan keluarganya menjadi langkah penting.
Sementara posisi gelandang serang di Timnas Indonesia cukup kompetitif. Namun, bukan berarti tidak ada tempat bagi Samuel jika ia memang ingin membela Indonesia.
Masih Bisa Membela Timnas Indonesia?
Meskipun telah dipanggil ke Timnas Norwegia U-21, peluang Samuel untuk memperkuat Garuda di masa depan masih terbuka. Aturan FIFA menyebutkan bahwa pemain yang hanya bermain di tim junior suatu negara belum sepenuhnya terikat dengan federasi tersebut hingga tampil di ajang resmi bersama Timnas Senior.
Kasus serupa pernah terjadi pada beberapa pemain keturunan seperti Jordi Amat dan Sandy Walsh, yang sebelumnya memperkuat timnas junior negara lain tetapi akhirnya memilih membela Indonesia. Jika PSSI dan Samuel memiliki keinginan yang sama, maka peluang tersebut masih ada.
Editor : Chris