MEDAN, iNewsMedan.id – Menyambut Tahun Baru Imlek, Ketua DPW Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia (IPTI) Sumatera Utara, Bobby Christian Halim, menyerukan agar pemuda Tionghoa lebih aktif mengambil peran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia menekankan pentingnya semangat kebersamaan tanpa perbedaan.
"Sebagai pemuda Tionghoa di Sumatera Utara, harapannya untuk seluruh pemuda Tionghoa, kita saatnya mulai untuk bisa action dalam berkontribusi dalam berbangsa dan bernegara. Jadi tidak ada lagi perbedaan, yang ada adalah kita Indonesia, sehingga sebagai pemuda kita membawa semangat untuk bisa berubah yang lebih baik ke depannya sesuai dengan nantinya pencapaian kita menuju kepada Indonesia Emas 2045," ujar Bobby, Jumat (24/1).
Menurut Bobby, Tahun Baru Imlek merupakan momen penuh makna yang membawa harapan baru bagi setiap orang. Tahun ini, yang dalam kalender Tionghoa disebut sebagai tahun ular kayu, melambangkan pertumbuhan.
"Imlek itu sendiri adalah satu tahun baru, artinya di sana ada harapan baru, apalagi tahun ini ular kayu yang identik dengan pertumbuhan. Sehingga sebagai pemuda Indonesia, khususnya pemuda Tionghoa di Sumatera Utara, dengan momen daripada Imlek ini, kita harus lebih bersemangat, lebih bersama-sama tanpa membedakan yang ada," jelasnya.
Bobby juga menambahkan bahwa semangat Imlek harus menjadi dorongan bagi pemuda untuk terus membangun dan bekerja keras demi masa depan yang lebih baik. "Kita harus terus membangun, bekerja supaya bisa lebih baik lagi ke depannya," tegas Bobby.
Dalam kesempatan itu, Bobby juga menyampaikan harapan terkait kepemimpinan baru di tingkat daerah hingga nasional. Ia berharap agar para pemimpin baru mampu membawa perubahan positif dan belajar dari pengalaman pemerintahan sebelumnya.
"Kita sebelumnya tentu saja ucapkan nantinya selamat untuk terpilihnya atau nantinya penetapan daripada pemimpin baik di daerah tingkat 2, tingkat 1, bahkan sudah di tingkat nasional Bapak Presiden dan Wakil Presiden. Kita sangat berharap bahwa di kepemimpinan baru ini, segala hal yang sebelum-sebelumnya terjadi, hal-hal yang sangat terlihat oleh kita suatu bentuk daripada yang tidak baik, maka kita harapkan di pemerintahan yang baru ini, belajar daripada pemerintahan lama," katanya.
Bobby menegaskan pentingnya prinsip kebersamaan dan keberagaman dalam kepemimpinan. "Pemerintahan yang lalu itu bisa mengevaluasi dan kemudian menerapkan segala hal itu tentu dengan prinsip kebersamaan, dengan prinsip keberagaman yang tidak kemudian membawa daripada golongan tertentu atau bahkan daripada pribadi itu sendiri," imbuhnya.
Editor : Ismail
Artikel Terkait