JAKARTA, iNewsMedan.id - Basarnas terus berupaya mengamankan proses evakuasi korban longsor di Medan-Berastagi, tepatnya di Desa Sambahe, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang.
Sebelum melakukan evakuasi, tim Basarnas lebih dulu melakukan observasi jalur penyelamatan menggunakan drone.
Hal ini dilakukan untuk memastikan jalur yang akan digunakan aman dan tidak menimbulkan korban tambahan seperti kejadian sebelumnya di Makassar.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, S.I.K., S.H., M.Hum melakukan peninjauan lokasi terdampak longsor di Desa Sembahe.Foto: Ist
Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Kusworo, menekankan pentingnya langkah ini untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.
"Jadi langkah terdepan kita menghadapi satu akses yang tertutup yang kondisinya masih punya potensi bahaya, kita mengobservasi dengan menerbangkan drone," kata Kusworo.
Rencana analisa ini dilakukan untuk memastikan jalur-jalur penyelamatan yang akan bakal digunakan aman. Hal ini dilakukan agar dalam proses evakuasi korban tidak menambah adanya korban baru lantaran jalur yang digunakan tak aman.
"Kita pengalaman kejadian dulu di Makassar di mana di sisi lain orang menunggu di situ, karena kita belum observasi. Pada saat (warga) menunggu, ternyata bukan tempat yang aman," kata dia.
"Artinya di situ terjadilan longsor yang bahkan ada korbannya. Kita tidak mau kejadian itu terulang. Akhirnya kita selalu mengataman dengan observasi," jelas Kusworo.
Kendati demikian, Kusworo memastikan Basarnas akan bersiaga dan memberikan informasi serta layanan terbaik kepada masyarakat.
"Kita juga berupaya untuk bisa memberikan layanan yang terbaik dan tidak membahayakan potensi (penyelamat) dan bagi yang lain juga informasi untuk masyarakat," tandasnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait
