Bagi kalangan pengamat anggaran, program yang disampaikan Calon Wakil Wali Kota Medan nomor 03 tersebut dinilai sangat tidak realistis dan tidak berbasis pada kondisi riil besaran APBD Kota Medan.
“Biasalah kampanye nggak pakai hitungan realistik,” kata pemerhati anggaran, Elfenda Ananda, Sabtu (23/11/2024).
Ia menjelaskan, kemampuan APBD Medan harus dibagi menjadi dua yakni belanja langsung dan tidak langsung alias belanja rutin dan operasional.
Dalam hitungannya, besaran anggaran yang harus dikeluarkan oleh APBD Medan untuk merealiasikan program HIRO tersebut maka akan memicu kekurangan anggaran. Sebab, dari angka perhitungan di Kota Medan memiliki 2001 lingkungan yang berarti untuk bantuan lingkungan cantik akan mengeluarkan dana hingga Rp 200 miliar lebih. Kemudian untuk bantuan Kepling Rp 5 juta akan memakan anggaran Rp 10 miliar lebih perbulan atau pertahun menggerus anggaran Pemko Medan mencapai Rp 120 Milyar lebih.
“Dari sisi kemampuan keuangan APBD Medan harus membagi belanja yang rutin atau belanja operasional. Kalau membuat anggaran 210 miliar per tahun ditambah program bantuan lainnya yang ditawarkan kandidat, tentunnya nggak cukup,” pungkasnya.
Editor : Chris
Artikel Terkait