MEDAN, iNewsMedan.id - Pernyataan Calon Gubernur Sumatera Utara nomor urut 2, Edy Rahmayadi, mengenai pembelian aset Medan Club yang disampaikan dalam debat publik pertama antara pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara yang diselenggarakan oleh KPU beberapa waktu lalu, menimbulkan berbagai asumsi di kalangan masyarakat.
Ketua PW HIMMAH Sumatera Utara, Kamaluddin Nazuli Siregar, menilai pernyataan Gubernur Sumut periode 2018-2023 tersebut telah menimbulkan kontroversi.
Menurut Kamaluddin Nazuli Siregar, pernyataan tersebut tidak memberikan penjelasan rinci mengenai maksud dari bonus bagi Sumatera Utara.
Selain itu, pembelian aset tersebut dilakukan di tengah kondisi ekonomi provinsi yang masih dalam tahap pemulihan pasca-pandemi, dengan harga yang terbilang sangat tinggi, yakni Rp457 miliar.
"Kita perlu mempertanyakan maksud kata bonus itu. Bonus seperti apa dan dari mana. Apakah ini benar-benar bonus untuk Sumut ataukah ada kepentingan lain yang tersembunyi di balik keputusan ini?" ujar Kamaluddin Nazuli Siregar, Selasa (5/11/2024).
"Seharusnya dana tersebut bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat, baik itu kesehatan, pendidikan ataupun infrastruktur," sambung Kamaluddin Nazuli Siregar.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait