MEDAN, iNewsMedan.id - UOB Indonesia menyelenggarakan acara Privilege Conversation bertajuk "Ushering The New Leadership Amidst Volatile & Uncertain Markets" bersama nasabah di Hotel Adi Mulya, Kota Medan, Sumatera Utara, (Sumut), Selasa (22/10/2024).
Regional General Manager III UOB Indonesia, Grace Chitra, mengatakan Privilege Conversation merupakan wujud apresiasi UOB Indonesia kepada para nasabah setia dan mitra bisnis yang menjadi bagian dari series Market Outlook di berbagai kota di Indonesia.
Narasumber yang dihadirkan, yakni Senior Economist UOB Enrico, Tanuwidjaja, Senior Econom INDEF, Avilliani, Head of Sales and Business Development PT UOB Asset Management Indonesia, Aldo Perkasa, dan Head of Deposit and Wealth Management UOB Indonesia, Vera Margaret.
"Malam ini kita akan mendengarkan diskusi mengenai langkah pemerintahan baru dan perkembangan kondisi pasar untuk membantu para nasabah dalam menentukan langkah investasi dan bisnis ke depan serta memperoleh layanan dan solusi keuangan yang sesuai dengan kebutuhan finansial," jelas Grace Chitra.
Senior Economist UOB, Enrico Tanuwidjaja, mengatakan perekonomian global tengah menghadapi perlambatan. Suku bunga pun sudah mulai dipangkas.
Oleh karena itu, tambah Enrico Tanuwidjaja, Indonesia harus lebih banyak melihat ekonomi domestik. Sehingga kekuatan ekonomi Indonesia lebih terlihat.
"Jadi, kalau semua negara mementingkan dirinya sendiri, kita pun sebenarnya nggak usah takut, bahwa pangsa pasar kita besar, kita punya kekuatan kelas menengah yang sedang meningkat, lalu suku bunga juga akan dipangkas. Semuanya ini akan memberikan dukungan terhadap suku bunga yang lebih rendah dan ekonomi benar-benar akan disupport," jelas Enrico Tanuwidjaja.
Enrico mengungkapkan bahwa pandangan UOB penurunan suku bunga. Menurutnya, hal itu adalah stimulus moneter. Nantinya akan ditambah oleh stimulus fiskal. Di mana, fiskal itu akan lebih ekspansif.
"Nah, sektor-sektor yang menurut saya akan men-generate multiplier atau dampak lanjutan yang lebih besar adalah sektor akomodasi, makanan dan minuman, sektor jasa bisnis, sektor pergudangan dan logistik, dan juga sektor digital," ujar Enrico Tanuwidjaja.
Enrico Tanuwidjaja menerangkan bahwa empat sektor ini perlu terus dipicu dan dipacu agar pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa bangkit. Kemudian bisa bersandar pada kekuatan ekonomi domestik lebih besar.
"Jadi intinya tidak melulu mengandalkan ekspor komoditas secara berlebihan. Sebenarnya kekuatan ekonomi domestik kita ini ada. Maka ini ada, perlu diolah saja," tandas Enrico Tanuwidjaja.
Turut hadir, Janet Young, Managing Director, Group Head of Channel and Digitalisation, UOB, Cristina Teh Tan, Consumer Banking Director, UOB Indonesia dan Grace Chitra, Regional General Manager III UOB Indonesia.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait