Setelah diceritakan, esok harinya Rasulullah memanggil Salabah dan memberinya dua ekor kambing. Atas kehendak Allah, tidak terlalu lama kambing beranak pinak. Hari demi hari kambing bertambah, sehingga Salabah mulai jarang shalat berjamaah, bahkan tidak sama sekali disebabkan kesibukannya mengurus kambing-kambingnya.
Mengetahui itu, Rasulullah mendatangi Salabah, dan dijawab Salabah ia menjaga kambing-kambingnya dari hewan buas. Rasulullah kemudian mewajibkan Salabah berkurban, tetapi Salabah menolaknya. Atas kehendak Allah pula, tak lama semua kambing mati dan Salabah kembali miskin.
Hikayat tersebut, kata Ustad Ucay sebagai pelajaran bahwa semua kekayaan, jabatan hanya titipan Allah, dan akan diambil kembali.
"Sebab itu jangan kamu letakkan cinta di dalam hati, tapi letakkan di kulit saja. Jika cinta (dunia) diletakkan dalam hati, ketika diambil kita tidak akan iklas, dan berimbas kepada sakitnya jiwa dan raga.
"Pujilah Allah ketika menerima nikmat yang kecil maupun yang besar," jelasnya.
Ditambahkannya, untuk memperoleh kesuksesan agar meneladani sifat Rasulullah, yaitu jujur. "Jujur berarti merdeka, bebas. Orang yang jujur itu orang yang merdeka, tidak menutup-nutupi dan tak ada yang dititip-titipi. Jujur inilah modal untuk unggul," ungkapnya.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait