DELISERDANG, iNewsMedan.id – Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan dr Sofyan Tan pesimis dengan program makan siang gratis jika pola penyalurannya diserahkan ke kontraktor. Akan lebih baik menurutnya anggaran tersebut disalurkan melalui dana BOS, atau beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP).
“Niatnya sudah baik, tapi penempatan anggarannya menurut saya kurang tepat,” kata Sofyan Tan saat menjadi keynote speaker dan membuka acara Workshop Pendidikan dengan Tema Peran Pendidikan dalam Penyiapan SDM Unggul Indonesia Emas 2045 di Hotel & Resort Pancur Gading, Deli Serdang, Minggu (22/9).
Sofyan Tan mengatakan, jika anggaran Rp 71 triliun dikelola melalui tender, dan dimenangkan kontraktor dari pusat, lalu disalurkan melalui sub kontraktor di provinsi dan kab/kota, maka nilai makan siangnya bisa menyusut tak sesuai pagu.
Apalagi jika untuk mengelolanya harus membentuk badan baru, lalu harus membiayai staf, gedung dan kantor dari pusat hingga daerah, tentu anggarannya akan semakin sedikit sampai ke siswa.
Sofyan Tan memaparkan, akan lebih efektif jika anggaran Rp 71 triliun tersebut disalurkan melalui dana BOS agar dapat langsung dikelola sekolah. Sehingga makan siang yang diberikan ke siswa dapat disesuaikan dengan kondisi daerah tanpa harus mengurangi nilai gizi dan nutrisi.
Jika ini dilakukan maka petani, nelayan dan pedagang kecil di sekitar sekolah akan terkena dampak keuntungan.
Selain itu, dapat juga disalurkan melalui anggaran beasiswa PIP yang selama ini sudah ada tinggal ditambah nilai dan peruntukannya. Jika anggaran makan siang gratis tersebut masuk melalui PIP tentu akan lebih tepat sasaran lagi karena dikelola langsung oleh ibu siswa.
Editor : Ismail
Artikel Terkait