DELISERDANG, iNewsMedan.id - Hapsari, organisasi yang fokus pada pemberdayaan perempuan, berhasil menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemberdayaan Ekonomi Bagi Perempuan Rentan Melalui Kewirausahaan Berperspektif Gender. Acara yang diselenggarakan bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) RI ini diikuti oleh 53 peserta dari Kabupaten Serdang Bedagai dan Kabupaten Deliserdang.
Bimtek ini bertujuan untuk membekali perempuan rentan, seperti penyintas kekerasan dan kepala keluarga, dengan keterampilan kewirausahaan, khususnya dalam produksi produk ecogreen. Fokus pada produk ramah lingkungan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kesejahteraan ekonomi peserta, tetapi juga mendorong pelestarian lingkungan.
Kepala Bappedalitbang Deliserdang, Dr. Ir. Remus Hasiholan Pardede, M.Si menyampaikan apresiasi atas inisiatif Hapsari. Ia menekankan bahwa kegiatan ini selaras dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan indeks pembangunan gender dan pemberdayaan perempuan.
"Bimtek merupakan bentuk upaya konkret kontribusi Hapsari untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Gender (IPG), Indeks Ketimpangan Gender (IKG) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IPG), sehingga perempuan menjadi lebih berdaya, bahagia dan sejahtera," katanya, Selasa (17/9/2024).
Sri Suriani Purnamawati S.si, Apt, M.Kes, Kepala Dinas P3AKB Provinsi Sumatera Utara, juga turut hadir dan memberikan apresiasi. Ia menekankan pentingnya pelatihan ini dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengolah limbah organik menjadi produk bernilai ekonomis.
"Selain itu, pelatihan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kontribusi perempuan dalam isu lingkungan," ucapnya.
Ketua Pelaksana Harian Hapsari, Sri Rahayu menjelaskan bahwa kemandirian ekonomi adalah kunci bagi perempuan untuk keluar dari jerat kemiskinan dan kekerasan.
"Dengan pelatihan ini, kami berharap para peserta dapat membangun usaha mandiri yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi juga ramah lingkungan," ujarnya.
Materi yang disampaikan dalam bimtek ini sangat beragam, mulai dari potensi produk eco enzyme dalam mendukung usaha perempuan, pentingnya perspektif gender dalam kewirausahaan, hingga strategi pembangunan ekonomi berbasis lingkungan. Para peserta juga diberikan kesempatan untuk mempraktikkan secara langsung pembuatan produk eco-green.
Dengan adanya bimtek ini, diharapkan para peserta dapat menciptakan produk-produk inovatif berbasis ecogreen yang memiliki nilai jual tinggi. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat menginspirasi perempuan lainnya untuk turut serta dalam upaya pemberdayaan ekonomi dan pelestarian lingkungan.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait