TANJUNGBALAI, iNewsMedan.id- Kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Tanjungbalai menghadirkan tiga pasangan calon yang akan berkompetisi pada 27 November mendatang. Tiga pasangan tersebut adalah petahana Waris Tholib yang berpasangan dengan Rolel Harahap, Eka Hadi bersama Darwin Marpaung, dan Mahyaruddin berpasangan dengan Muhammad Fadly Abdina.
Penasehat Partai Gerindra Tanjung Balai, Sumatera Utara, Madong Gorat, menyampaikan bahwa Pilkada kali ini menjadi ajang yang menarik untuk dicermati. "Pilkada ini seperti sebuah panggung yang dramatis, di mana pertarungan antara petahana yang berpengalaman dan penantang baru patut untuk diperhatikan," ujar Gorat dalam keterangannya, Jumat (13/9).
Menurut pengamatan Gorat, posisi petahana Waris Tholib kini tengah diuji. "Psikologi petahana terganggu, terutama karena banyaknya kritik terkait kinerjanya," kata Gorat.
Kritik yang dimaksud mencakup isu jalan rusak, penurunan kualitas pelayanan di RSUD Dr. Tengku Mansyur, hingga masalah pengelolaan sampah dan anak jalanan. "Belum lagi janji reward untuk atlet berprestasi yang tak terealisasi dan kondisi defisit anggaran," tambahnya.
Isu terbaru yang muncul adalah laporan dugaan penipuan yang melibatkan orang dekat Walikota yang dilaporkan ke Polres Tanjung Balai pada 12 September. "Ini merupakan indikator nyata dari kegagalan Waris Tholib sebagai pemimpin," tegas Gorat.
Selain berbagai masalah tersebut, Gorat juga menyebut bahwa sejumlah pegiat pemuda dan mahasiswa menilai Waris Tholib kurang responsif terhadap kritik. "Banyak yang menganggap beliau tidak komunikatif dengan kelompok demokrasi seperti pers, mahasiswa, dan pemuda," ucapnya.
Beberapa hari lalu, sebagai bentuk kritik terhadap kinerja Waris Tholib, para demonstran menyerahkan piagam "penghargaan" di kantor Walikota Tanjung Balai. Piagam tersebut berisi daftar panjang hal-hal negatif selama masa kepemimpinan Waris.
"Kritik yang terus berlanjut ini bisa menjadi tanda bahwa petahana berada dalam posisi yang rentan. Jika situasi ini tidak segera diperbaiki, petahana bisa saja tumbang di Pilkada mendatang. Kita lihat saja," pungkas Gorat.
Editor : Ismail
Artikel Terkait