JAKARTA, iNewsMedan.id - Anak Kolong istilah ini muncul pertama kali pada masa penjajahan Belanda. Pada saat itu, sebutan anak kolong merujuk secara spesifik pada anak-anak serdadu tentara berpangkat rendahyang lahir dan besar di lingkungan barak atau tangsi militer.
Kondisi hidup mereka yang sederhana dan terbatas, seringkali membuat anak-anak ini tidur di bawah dipan atau "kolong".
Seiring berjalannya waktu, makna anak kolong mengalami perluasan. Istilah ini kemudian menjadi sebutan umum untuk anak-anak tentara secara keseluruhan, tanpa memandang pangkat sang ayah.
Namun, konotasi negatif seperti hidup yang keras, berpindah-pindah tempat.
Meskipun berakar dari masa lalu, istilah anak kolong masih sering digunakan dalam bahasa sehari-hari, terutama dalam konteks percakapan informal atau bahasa gaul.
Terkadang, istilah ini digunakan dengan nada bercanda atau sebagai bentuk solidaritas antar sesama anak tentara. Namun, penting untuk selalu memperhatikan konteks dan nuansa yang terkandung dalam setiap penggunaan.
Nah untuk menggambarkan kehidupan anak kolong, Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Forum Komunikasi Putra-Putri TNI/Polri (FKPPI) Bambang Soesatyo ikut terlibat membuat film tentang anak kolong.
"Keluarga besar FKPPI bekerjasama dengan PIM Pictures dan Garasi Film tengah menyelesaikan pembuatan film berjudul 'Anak Kolong'," ujar dia usai mengikuti syuting film 'Anak Kolong' di Bogor, Sabtu (27/7/24).
Film Anak Kolong bercerita mengenai persahabatan empat remaja laki-laki dan satu remaja perempuan dengan latar belakang status sebagai putra dan putri dari orang tua yang berprofesi sebagai anggota TNI dan Polri.
Cerita berkembang seputar bagaimana kelima remaja tersebut bersahabat dan berjuang untuk menggapai cita-cita di tengah berbagai problematika khas remaja. Mulai dari konflik, cinta, romantis, penghianatan, ketulusan, dramatik rasa haru sedih dan keberhasilan.
"Arya yang diperankan Junior Robert merupakan anak seorang anggota TNI Angkatan Darat berpangkat sersan, Salim yang dimainkan oleh Antonio Blanco adalah anak seorang jenderal polisi, Ucok anak seorang sersan anggota TNI Angkatan Laut diperankan oleh Bonny Putra, Wempi anak seorang anggota TNI Angkatan Udara berpangkat perwira diperankan Suheir Bisyir serta Aisyah Aqelah berperan sebagai Amira anak seorang perwira TNI Angkatan Darat," kata Bamsoet.
Cerita film 'Anak Kolong' mengambil setting tahun 90-an dengan kehidupan keluarga TNI-Polri di dalam asrama yang khas. Melalui latar belakang persahabatan yang berbeda karakter, beda pangkat orang tua dari pangkat sersan hingga jendral, perbedaan agama serta perbedaan ekonomi, mereka berjuang untuk menggapai cita-cita yang diinginkan.
"Dalam film 'Anak Kolong' saya berperan sebagai seorang polisi berpangkat bintang satu yang merupakan ayah dari Salim," kata dia,
Selain itu, turut bermain Ketua Umum FKPPI Pontjo Sutowo sebagai guru SMA, mantan KSAD Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman sebagai pelatih di akademi militer serta Menteri Perindustrian sekaligus Wakil Ketua Umum FKPPI Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai perwira TNI.
Rencananya film 'Anak Kolong' akan tayang di layar lebar pada bulan November 2024 mendatang," pungkas Bamsoet.
Sekadar diketahui Bambang Soesatyo, Pontjo Sutowo, Dudung Abdurachman dan Agus Gumiwang Kartasasmita dalam kehidupan sesungguhnya mereka adalah anak kolong juga, anak tentara.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait