Film Harta, Tahta dan Boru Ni Raja Angkat Bercerita tentang Budaya Batak dan Keindahan Danau Toba 

Vien Dimyati
Setelah sukses dengan Film Pariban, Produser Agustinus Sitorus kembali menghadirkan karya baru yang mengangkat budaya Batak, yaitu film drama komedi romantis berjudul ‘Harta, Tahta, Boru Ni Raja’.

JAKARTA, iNewsMedan.id - Keindahan alam Sumatera Utara sangat mempesona dan layak untuk dieksplorasi. Pemandangan alam serta budayanya sering diangkat dalam film.

Kini, setelah sukses dengan Film Pariban, Produser Agustinus Sitorus kembali menghadirkan karya baru yang mengangkat budaya Batak, yaitu film drama komedi romantis berjudul ‘Harta, Tahta, Boru Ni Raja’.

Agustinus Sitorus sebagai Sutradara dan Produser Film Harta, Tahta, Boru Ni Raja menyatakan bahwa ide cerita, gagasan, dan skenario film ini ditulis sendiri olehnya, sehingga dia ingin proses pengambilan gambar sesuai dengan bayangannya.

Film "Harta, Tahta, Boru Ni Raja” memperlihatkan pesona keindahan Danau Toba dan mengangkat budaya Batak.

Direktur Utama BPODT, Jimmy Bernando Panjaitan, dalam acara "The Weekly Brief with Sandi Uno" secara daring pada Senin (1/7/2024), menjelaskan bahwa film "Harta, Tahta, Boru Ni Raja” merupakan produksi PIM Pictures yang berkolaborasi dengan Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT).

“Ini adalah film komersial yang berlatar belakang tempat-tempat indah di Danau Toba, seperti Kaldera, Museum Mayjend D.I Panjaitan, desa wisata, dan lokasi kapal pinisi baru di Danau Toba,” kata Jimmy.

Jimmy berharap film "Harta, Tahta, Boru Ni Raja” dapat mempromosikan Danau Toba sebagai destinasi yang menawarkan berbagai atraksi wisata kepada pasar nusantara dan mancanegara.

Nia Niscaya, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, berharap film yang dibuat oleh sineas lokal dengan latar alam, budaya, dan keragaman asli Indonesia ini bisa menjadi instrumen promosi yang baik bagi pengembangan pariwisata Tanah Air.

“Film memiliki indirect marketing dan sudah banyak destinasi sukses dengan pengunjung karena film,” kata Nia.

Jimmy menambahkan bahwa film ini adalah yang pertama dari rencana 8 film yang akan dibuat oleh BPODT bersama PIM Pictures. "Kami sadar film pertama ini masih jauh dari sempurna, namun diharapkan film kedua yang berjudul Antara Mama, Cinta dan Surga: Bahasa Cinta Nommensen, yang sudah menyelesaikan proses shooting, dapat lebih baik dari film Harta Tahta Boru Ni Raja," kata dia.

Mark Natama Saragi, salah satu pemain yang berperan sebagai Jerry Panjaitan, menjelaskan bahwa ini adalah kesempatan langka baginya sehingga langsung menerima tawaran tersebut dan ternyata bisa liburan sekaligus bekerja di Danau Toba.

"Project film ini sangat menyenangkan, dan saya tidak sabar melihatnya di Bioskop," kata dia.

Film "Harta, Tahta, Boru Ni Raja" bercerita tentang Jerry Tan (Panjaitan) yang judul skripsinya selalu ditolak dosen. Akibatnya, dia lulus paling akhir dibandingkan tiga sahabatnya Elin, Aliya, dan Hendro yang sudah lebih dulu lulus kuliah.

Atas usul teman-temannya, judul skripsi Jerry akhirnya diterima dengan membahas tentang sejarah tokoh nasional D.I Panjaitan. Pemilihan judul ini mengharuskan Jerry pergi ke kampung halamannya di Balige untuk pertama kalinya ditemani tiga sahabatnya demi riset skripsi.

Film bergenre komedi-romantis ini juga banyak mengisahkan tentang kearifan lokal dan realita kehidupan masyarakat sekitar kawasan Danau Toba. Setelah pulang kampung, Jerry berhasil menyelesaikan skripsinya dan konflik hatinya.

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network