MEDAN, iNewsMedan.id - Asosiasi Blockchain dan Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) melanjutkan Roadshow Bulan Literasi Kripto (BLK) 2024 ke Kota Medan. Hal itu berlangsung di Clapham Collective, Kompleks Centre Point, Minggu (19/5/2024).
Kegiatan yang mengusung tema "Memulai Perjalan Investasi Kripto" ini bekerjasama dengan Medan Crypto Community dan Team Saham Medan. Tercatat, sebanyak 250 orang turut berpartisipasi dalam event tersebut.
CMO Tokocrypto, Wan Iqbal, mengatakan Medan merupakan kota ke empat yang disambangi oleh BLK 2024.
"Hal itu bertujuan memberikan edukasi mengenai aset-aset kripto terutama tentang regulasi dan pengembangan aset kripto di Indonesia," ujar Wan Iqbal.
"Kemudian, bagimana proyeksinya ke depan seperti apa, intinya edukasi tentang aset kripto. Animonya luar biasa, peserta yang daftar itu ada 250, kita lihat antusianya luar biasa," sambung Wan Iqbal.
Wan Iqbal juga mengungkapkan bahwa Roadshow BLK 2024 ini merupakan kegiatan rutin setiap tahunnya. Apalagi, sambung Wan Iqbal, tren tentang kripto sudah mulai meningkat di Indonesia. Tercatat, 19 juta orang berinvestasi di kripto hingga saat ini.
"Kalau dari asosiasi ini kegiatan rutin, jadi tiap tahun selalu ada, kalau dari Tokocrypto sendiri, kita itu ada kelas rutin, toko kripto akademi selalu bisa diakses secara online, dimana saja dan kapan saja itu gratis," ujar Wan Iqbal.
"Kita sudah ada lebih 300 modul di dalamnya tentang kripto. Jadi, teman-teman bisa belajar dan sangat mudah, fiturnya juga sudah ada dalam bahasa Indonesia dan Inggris," sambung Wan Iqbal.
Wan Iqbal juga memprediksi adanya potensi meningkatnya investasi kripto dalam beberapa tahun ke depan. Mengingat, asosiasi sangat gencar melakuan sosialiasi dan edukasi tantang perkembangan kripto di Indonesia.
"Kita melihat ini potensinya ke depan makin tambah besar lagi. Karena, angka tadi masih 10 persen dari jumlah masyarat Indonesia. Makanya kita gencar melakukan edukasi. Tokocrypto itu tahun lalu, kita sudah ke 30 kota, ada 27 ribu peserta yang sudah ikut seminar edukasinya kita," ujar Wan Iqbal.
"Tahun ini kita ingin meningkatkan itu menjadi 3 kali lipat, jadi ini Medan, baru pertama kali tahun ini, tapi kita berharap bisa kembali lagi. Kalau bisa sampai Deliserdang, Balige, Kabanjahe, dan lainnya," sambung Wan Iqbal.
Lebih lanjut, Wan Iqbal mengungkapkan bahwa ada 35 pedagang aset kripto yang sudah berlisensi di indonesia. Salah satunya, Tokocrypto.
"Aset kripto juga diawasi oleh Bappebti. Tahun depan kita akan langsung diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," terang Wan Iqbal.
Sementara itu, Sales Manager Liminal, Eduardo Savionus, menyampaikan sejumlah saran kepada pemula yang ingin berinvestasi di dunia kripto. Ia mengingatkan harus bisa memfilter arus informasi yang saat ini berkembang dengan sangat pesat.
"Kendalanya, karena informasi terlalu banyak, jadi memfilter informasi tersebut yang perlu ada pendampingan bagi pelaku pemula di kripto," jelas Eduardo.
Eduardo juga menyarankan agar para pemula mencari informasi yang tepat, serta mempelajari terlebih dahulu tentang kripto.
"Untuk awal, harus cari informasi, jangan langsung eksekusi, terutama tentang dimana kita mau investasi, apa yang mau diinvestasikan, itu perlu kita pelajari terlebih dahulu," ujar Eduardo.
"Jangan ketika kita punya uangnya langsung kita habisin semua buat investasi, harusnya kita lakukan perlahan, seiring dengan bertambahnya ilmu pengetahuan tentang kripto," tambah Eduardo.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait