Kembali ke Indonesia, Stiven Wijaya Buka Sekolah dan Tawarkan Harapan Baru Bagi Anak-anak Muda

Jafar
Kembali ke Indonesia, Stiven Wijaya Buka Sekolah dan Tawarkan Harapan Baru Bagi Anak-anak Muda. (Foto: Istimewa)

MEDAN, iNewsMedan.id - Stiven Wijaya, pria yang lahir dari keluarga sederhana dengan harapan besar, telah meraih banyak prestasi meski menghadapi banyak tantangan sepanjang hidupnya. Sejak usia sangat muda, ia dibesarkan dalam lingkungan penuh kasih yang menekankan pentingnya pendidikan. 

Meskipun keterbatasan finansial, Stiven selalu memiliki semangat untuk belajar dan bermimpi mencapai kesuksesan besar dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Dengan tekad yang kuat, Stiven mampu menyelesaikan pendidikan menengahnya dan melanjutkan studinya di San Jose State University di Amerika Serikat. 

Ia bekerja tanpa mengenal lelah dan menghadapi berbagai rintangan yang menguji ketangguhannya. Namun, seluruh kerja keras dan ketekunannya membuahkan hasil ketika ia lulus dengan gelar sarjana dan mendapatkan pekerjaan di salah satu perusahaan terbesar di dunia, Wyse Tech, San Jose di bidang komputasi klien tipis. 

Sayangnya, kebahagiaan Stiven hanya berumur pendek ketika ia menerima kabar bahwa ayah tercintanya jatuh sakit parah. Stiven mengambil keputusan berani untuk meninggalkan kariernya yang cemerlang dan kembali ke Indonesia untuk merawat orang tuanya yang sedang berjuang melawan penyakit. 

Meski meninggalkan segalanya, Stiven tahu bahwa keluarga adalah prioritas utama dalam hidupnya. Tahun-tahun berlalu, Stiven merawat ayahnya dengan cinta dan kasih sayang. Namun, takdir berkehendak lain untuknya. Stiven jatuh sakit karena Demam Berdarah, dan kondisinya memburuk dengan cepat, sehingga membahayakan nyawanya. Di saat kritis itu, Stiven berlutut dan berdoa kepada Tuhan memohon kesempatan untuk hidup kembali. 

Ia berjanji jika diberi kesempatan kedua, ia akan menggunakan hidupnya untuk memberikan kontribusi positif dan perubahan bagi masyarakat. Maka, Tuhan mengabulkan keinginannya, dan Stiven pun sembuh dari penyakit yang hampir merenggut nyawanya. Dia merasa hidupnya telah diberikan kembali untuk suatu tujuan. 

Dengan tekad yang tak tergoyahkan, Stiven berusaha memenuhi janjinya untuk membuka sekolah formal bernama Stanford. Berbagai macam tantangan, masa sulit, dan kesengsaraan ia hadapi, termasuk ketika ia hampir bangkrut dalam usahanya membuka sekolah formal. Meski hanya tersisa Rp50.000 di sakunya, prinsip pantang menyerah dan keyakinan yang kuat membawanya melewati masa-masa sulit tersebut. 

Dengan tekad yang tak terpatahkan, Stiven mulai membangun kembali dirinya dan proyek sekolahnya. Dia bekerja tanpa kenal lelah untuk mencari dukungan dan sumber daya untuk mencapai mimpinya. Dalam perjalanannya, Stiven menemukan inspirasi dan motivasi dari kisah hidupnya sendiri. 

Pada akhirnya setelah menghadapi banyak tantangan dan rintangan, Stiven berhasil membangun sekolah yang diberi nama Carnegie School. Sekolah tidak hanya menjadi tempat belajar, namun juga menjadi wadah bagi generasi muda untuk memperoleh pendidikan berkualitas yang mengedepankan nilai-nilai moral dan etika, tanpa membedakan suku, agama, dan status sosial. 

Beliau menunjukkan kepada murid-muridnya bahwa dengan tekad dan semangat pantang menyerah, mereka mampu meraih cita-citanya, meski dihadapkan pada keterbatasan dan rintangan. Stiven selalu memberikan perhatian dan bimbingan kepada murid-muridnya dengan penuh cinta dan kasih sayang, menginspirasi mereka untuk mengejar impian dan meraih kesuksesan. 

Stiven tidak hanya berkontribusi bagi masa depan generasi muda namun juga membuka pintu harapan bagi masyarakat sekitar. Stiven telah memberikan kontribusi yang berharga dan positif kepada masyarakat melalui Carnegie School, memberikan pendidikan dan harapan bagi anak-anak yang sebelumnya tidak memiliki kesempatan. 

Ia adalah bukti bahwa satu orang dengan tekad dan tujuan yang kuat dapat membuat perbedaan besar di dunia ini. Kisah hidup Stiven Wijaya mengajarkan kita untuk tidak pernah menyerah ketika menghadapi tantangan hidup. Jika kita tetap setia pada nilai-nilai kita dan memiliki keyakinan dan tekad yang kuat, kepercayaan kepada Tuhan, kesederhanaan, keberanian, dan semangat untuk berbuat baik, kita dapat menciptakan perubahan positif dalam masyarakat di sekitar kita, bahkan dalam situasi yang paling sulit sekalipun.

Editor : Jafar Sembiring

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network