MEDAN, iNewsMedan.id - Menjelang libur panjang Idul Adha, sejumlah harga kebutuhan pangan masyarakat mengalami kenaikan. Bagian, harga cabai merah bahkan naik hampir dua kali lipat.
Dari posisi Rp15.000 per kilogram hingga Rp21.000 per kilogram, pada hari ini harga cabai merah naik dikisaran Rp35.000 hingga Rp40.000 per kilogram.
Salah satu pedagang di Pusat Pasar Medan, Sadrak Tamba mengaku, harga tersebut mengalami kenaikan yang signifikan. Kenaikan itu disebabkan pasokan barang yang cenderung menurun.
"Selain cabai merah, harga cabai rawit juga mengalami kenaikan sekitar 30 persen dari posisi Rp23.000 menjadi Rp30.000 per kilogram," katanya, Senin (26/6/2023).
Diakuinya, bukan hanya harga cabai, sejumlah harga kebutuhan pangan lainnya seperti bawang merah dan bawang putih juga naik.
Bawang merah naik sekitar 8,5 persen dan bawang putih naik 8 persen. Harga bawang merah saat ini dijual dikisaran Rp35.000 hingga Rp38.000 per kilogram. Sementara bawang putih ditransaksikan dikisaran harga Rp38.000 hingga Rp40.000 per kilogram.
Lebih lanjut, pedagang ayam di Pasar Halat Medan, John menuturkan, harga ayam turut mengalami kenaikan. Padahal belum berselang lama harga daging ayam sempat turun dari Rp40.000 per kilogram menjadi Rp36.000 per kilogram.
Namun saat ini harga daging ayam ditransaksikan dikisaran level Rp39.000 per kilogram.
Bahkan, tingginya permintaan menjadi alasan utama, karena untuk harga pakan ternak justru turun sekitar Rp200 per kilogram di dua pekan sebelumnya.
Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin menjelaskan, kenaikan komoditas cabai, daging ayam dan bawang tersebut dipicu oleh kenaikan demand atau permintaan yang membuat harganya naik.
Bahkan, keempat komoditas pangan yang naik tersebut berpeluang turun kembali harganya dalam waktu dekat nanti. Untuk peluang penurunan harga bawang putih di bulan selanjutnya cukup terbuka. Kenaikan demand ini diperkirakan hanya sementara, namun untuk komoditas cabai ini dalam pengecualian.
"Dikarenakan harga cabai yang sudah sangat murah sejak maret kemarin, berpeluang memicu potensi penurunan luas areal tanam hingga penurunan prooduksi. Seiring dengan kebijakan pemerintah yang memperpanjang libur Idul Adha, keseimbangan pasar memang bisa terganggu nantinya, sehingga gejolak harga di pekan ini menjadi gambaran ketidakseimbangan pasar itu sendiri, dikarenakan kebijakan cuti bersama," jelas Gunawan.
Menurutnya, harga cabai berpeluang bergejolak selama sepekan kedepan. Meskipun pada dasarnya harga cabai kedepan dalam tren naik.
"Untuk harga daging ayam, sekalipun saya memperkirakan akan berada di atas rentang Rp31.000 hingga Rp33.000 per kilogram, namun kenaikan yang terlalu jauh dari angka tersebut justru bisa menekan permintaannya. Sehingga saya berkesimpulan bahwa kenaikan harga daging ayam terlalu tinggi juga tidak akan bertahan lama," sebutnya.
Terlebih untuk harga bawang putih, tren harga bawang putih belakangan ini mengalami penurunan di Negara asal tujuan impor. Jadi potensi penurunan harga bawang putih sebenarnya berpeluang terjadi di bulan depan. Dan kenaikan harga beberapa komodtas pangan saat ini saya perkirakan hanya sementara.
"Kita tidak bisa meyimpulkan bahwa harga yang naik saat ini akan jadi awal kenaikan selanjutnya. Ini adalah pekan anomaly dimana ada libur panjang yang memicu ketidakseimbangan antara pasokan dan harganya. Jadi jangan panik, karena titik keseimbangan memang belum tercipta. Dengan situasi cuaca yang tidak menentu belakangan ini, potensi kenaikan harga pada komoditas cabai dan bawang merah kedepan memang masuk akal, tetapi belum tentu dengan komoditas lainnya. Kajian untuk memperdalam potensi perubahan harga masih terus dilakukan," pungkasnya.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait