Menurut Amin, BTN dalam dua tahun terakhir ini fokus melakukan kegiatan pemasaran produk tabungan yang berbasis aktifitas transaksional yaitu Tabungan BTN Bisnis dan Tabungan BTN Batara serta Tabungan BTN Payroll/Pensiunan.
"Tabungan bisnis ditujukan untuk para nasabah yang sekaligus seorang pebisnis sehingga segala kegiatan tranksasi keuangan bisnisnya (baik penerimaan/pendapatan ataupun pengeluaran/pembayaran) one stop service menggunakan produk tabungan tersebut," ucapnya.
Lebih lanjut dikatakan Amin, untuk tabungan BTN Batara merupakan tabungan transaksional untuk nasabah yang bersifat non pebisnis. Misalnya, karyawan, ibu rumah tangga, dan mahasiswa.
"Adapun Tabungan BTN Payroll serta BTN Pensiunan ditujukan sebagai sarana penerimaan gaji / pensiunan dan kebutuhan transaksi untuk para karyawan atau pekerja di perusahaan maupun instansi pemerintah, TNI/Polri dan Swasta serta para pensiunan yang dikelola oleh Taspen dan ASABRI," ujarnya.
Sementara untuk komposisi dana Murah BTN (CASA), lanjut Amin, saat ini di posisi akhir tahun 2022 adalah sebesar 48,5%. Untuk akhir tahun 2023 nanti diharapkan posisi CASA BTN berada di angka 48,02%.
"Untuk target posisi Dana Pihak Ketiga Ritel tahun ini, khususnya di wilayah Kanwil IV Sumatera ditargetkan untuk tumbuh sebesar 16,3% atau sebesar Rp997 miliar Sehingga diharapkan posisi DPK ritel BTN baik itu tabungan maupun deposito ritel sebesar Rp7,09 triliun di akhir tahun 2023," ucapnya.
Editor : Ismail
Artikel Terkait