JAKARTA, iNewsMedan.id - Fakta bahwa dokter umum di Indonesia hampir seluruhnya bergaji di bawah standar. Hal itu disampaikan Anggota Junior Doctor Network (JDN) Indonesia dr Makhyan Jibril Al-Farabi, MSc M.Biomed.
Mirisnya, fenomena yang ada sekarang menunjukkan bahwa upah dokter umum di Indonesia untuk satu pasien BPJS hanya Rp1.000. Hal ini kemudian disampaikan dr Makhyan di hadapan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam forum online.
"Untuk pasien BPJS rawat jalan (RJ), kami cuma dapat seribu per pasien. Kalau menangani pasien RJ umum Rp4.000," kata dr Makhyan di Webinar JDN Indonesia, belum lama ini.
"Ya, seperti ini lah fenomena yang masih terjadi," kata dr Makhyan curhat ke Menkes.
Pada kesempatan itu, Alumni University College London, Inggris, tersebut menjelaskan bahwa hampir semua dokter umum di Indonesia gajinya masih di bawah standar. Besaran standar gaji dokter umum di Indonesia menurut Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran yaitu Kendali Mutu dan Kendali Biaya, per 2014 idealnya Rp12,5 juta hingga Rp15 juta per bulan.
Bahkan, kata dr Makhyan, Ketua Ikatan Dokter Indonesia pernah menyatakan gaji dokter itu idealnya Rp20 juga.
"Tapi fakta di lapangan berkata lain," katanya.
Dari hasil survei sampling dengan kuesioner terhadap 452 dokter umum berusia di bawah 35 tahun yang diverifikasi dengan nomor NPA IDI aktif dan bukan dokter internship, menunjukkan cuma 5,53 persen dokter umum yang bergaji sesuai standar dari satu tempat praktik.
"Sedangkan ada 94,47 persen dokter umum di Indonesia yang gajinya belum sesuai standar IDI," katanya.
Karena itu jangan heran jika agar mencapai standar, banyak dokter umum yang akhirnya memutuskan praktik di 2-3 tempat. Situasi ini juga yang membuat beban dokter umum semakin berat.
"Makanya, dokter umum di Indonesia itu terkesan sibuk banget. Padahal, ketika saya di Inggris dulu, dokter umum itu kerja dari jam 8 pagi selesai jam 12 siang," kata dr Makhyan yang merupakan lulusan University College London, Inggris.
Editor : Chris
Artikel Terkait