MEDAN, iNewsMedan.id - Sosok Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم selalu menginspirasi dan dirindukan banyak manusia. Selain itu, kisahnya juga tak pernah habis untuk diceritakan, khususnya kepada setiap umat Islam.
Dalam perjalanan sejarah Nabi kita akan dapatkan beragam hikmah dan pelajaran berharga. Mulai dari beliau dari kecil, remaja, dewasa, menikah, diutus menjadi Nabi, perjuangan mendakwahkan Islam hingga wafatnya beliau. Semuanya direkam dalam Sirah Nabawi.
Itu sebabnya para ulama mengatakan, tidaklah seseorang dapat mencintai Rasulullah sepenuh hati sebelum ia mempelajari sejarah hidupnya melalui sirah beliau. Nabi صلى الله عليه وسلم adalah figur teladan yang Allah muliakan dari semua makhluk. Beliau lah satu-satunya manusia yang diberi kekhususan memberi syafaat uzhma (syafaat paling agung) kepada umat manusia.
Dikutip dari buku "Mendalami Rahasia Ilmu Para Waliyullah" diceritakan sebuah kisah yang menyentuh hati. Diriwayatkan dalam sebuah riwayat yang tsiqah bahwa ketika seorang saleh bermimpi bertemu Rasulullah صلى الله عليه وسلم dimana beliau adalah orang yang selalu rindu kepada Baginda Rasulullah. Beliau tak pernah tidur kecuali setelah air matanya mengalir karena ingin berjumpa dengan Rasulullah.
Suatu hari, orang saleh ini melihat Rasulullah di dalam mimpinya. Lalu di dalam mimpi itu ketika di Padang Mahsyar ia melihat kumpulan manusia yang memenuhi Padang Mahsyar. Mereka saling tindih satu sama lain, yang masing-masing ada yang berubah wajahnya. Ada yang berbau busuk dan lain sebagainya, kesemuanya dalam keadaan yang sangat bingung.
Ketika itu tiba-tiba barisan para Malaikat melintas dan lewatlah rombongan Baginda Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم bersama para Nabi, syuhada, para auliya dan sholihin. Maka orang sholeh tadi hanya bisa melihat dari kejauhan dan tidak bisa mendekat kepada Rasulullah.
Karena desakan para Malaikat yang membatasi orang-orang yang mendekat, ketika barisan Malaikat itu melintas maka lewatlah Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم. Orang saleh itu tidak bisa mendekat apalagi berbicara kepada Rasulullah.
Maka di dalam mimpi itu dia berkata kepada orang yang berada di sebelahnya: "Jika kelak kamu bertemu dengan Rasulullah maka sampaikan salamku bahwa aku rindu kepadanya. Dulu di masa hidupku di dunia aku selalu merindukan Rasulullah. Jika aku masuk neraka sampaikan kepadanya bahwa aku telah berada di tempat yang layak untukku sebagai pendosa (yaitu neraka)."
Setelah ia berkata demikian, barisan yang melintas tadi tiba-tiba berhenti karena Rasulullah berhenti. Kemudian Nabi صلى الله عليه وسلم berbalik dan berkata: "Wahai Fulan, aku tidak melupakan orang yang merindukanku."
Lalu Beliau membuka kedua tangannya, kemudian orang itu berlari dan memeluk sang Nabi dan menciuminya. Begitulah mimpi orang saleh tersebut berakhir dengan pertemuannya dengan Rasulullah.
Semoga Allah memberi kita taufik-Nya agar dapat bermimpi bertemu dengan Rasulullah dan berkumpul bersama beliau di surga-Nya kelak. Aaamiin...
Wallahu A'lam
Artikel ini telah terbit di halaman SINDOnews.com dengan judul Kisah Orang Saleh yang Merindukan Rasulullah SAW
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait