MEDAN, iNewsMedan.id - Seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran disalah satu universitas di Kota Medan menjadi korban pengeroyokan. Di mana, salah satu di antara pelaku diduga Taruna Akademi Militer (Akmil).
Dari informasi yang diperoleh bahwa korban berinisial TSA (20). korban diduga dipukuli oleh seorang taruna Akmil berinisial MZ bersama rekan-rekannya. Akibat pengeroyokan itu, korban mengalami luka-luka di tubuhnya.
Korban TSA mengatakan bahwa kejadian pengeroyokan itu berawal pada Sabtu (18/2/2023) malam. Saat itu dirinya dan tiga rekannya hendak ke luar dari Komplek Taman Setia Budi Indah 1 menuju ke Jalan Setia Budi, Medan. Namun tiba-tiba, mobil yang dikendarainya disalip oleh mobil lain.
"Terus ada orang keluar dari mobil. Karena ada yang keluar, saya juga turun untuk bertanya ada apa," kata TSA kepada awak media pada Selasa (15/3/2023).
Laki-laki itu kemudian merangkul TSA. Dia dibawa menuju mobil yang menyalipnya. Laki-laki itu mengatakan bahwa ada yang ingin dibicarakan. Namun, saat mendekati mobil, ada orang lain yang datang dan langsung memukulnya.
"Gak ada ngomong dan langsung mukul gitu. Salah satu yang mukul inisialnya MZ. Ada juga dari belakang ikut mukul, tapi aku gak kenal. Jumlah mereka ada 6 orang dengan mengendarai dua mobil," ucapnya.
Aksi pengeroyokan itu berhenti setelah tiga rekannya di dalam mobil berusaha melerai. Mereka juga meneriaki para pelaku.
Ternyata, TSA mengenal pelaku terduga taruna akmil. MZ adalah rekan sekolah TSA.
"MZ ini dulunya satu SMP dengan saya. Tapi dia satu tingkat di bawah. Dan sekarang dia Taruna Akmil," ucap TSA.
Akibat pengeroyokan itu, korban mendapat sejumlah luka di antaranya di pelipis mata kirinya luka dengan beberapa jahitan. Matanya lebam, bibirnya bengkak. Bahkan, TSA juga dibawa ke RS Bunda Thamrin untuk mendapat perawatan.
"Paling parah itu di bagian otak terjadi kelainan. Kalau di surat CT-SCAN-nya ada lesi pada otak kiri," katanya.
TSA menambahkan bahwa akibat peristiwa ini, dirinya melaporkan ke Polrestabes Medan dan Denpom I/5 Kota Medan.
"Dari Polrestabes Medan bilang, lapornya ke Denpom kalau misalnya MZ, gak bisa diaduin di situ. Paling cuma yang sipilnya dan ikut mukul aku selain dia itu kan ada, itu yang dilanjutkan. Saya berharapa kedua laporan saya bisa ditindaklanjuti," tandasnya.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait