JAKARTA, iNewsMedan.id- Perkembangan teknologi digital di Indonesia semakin cepat hingga mempengaruhi aktifitas baik di wilayah perkotaan maupun di pedesaan. Sehingga transformasi digital menjadi penting terutama di pedesaan, hal tersebut dinilai dapat membantu mewujudkan negara serta penguatan masyarakat yang pintar.
Wakil Ketua KPI Pusat 2013-2016, Idy Muzayyad, M.Si menyatakan mengenai optimalisasi dalam pemanfaatan teknologi digital oleh masyarakat pedesaan ada beberapa faktor meliputi struktur atau kebijakan dari pemerintahan desa, infrastruktur atau sarana prasarana yang ada, serta kultur atau sikap masyarakat setempat.
Idy menambah dengan pesatnya teknologi digital sekarang ini, masyarakat seringkali mengalami culture shock dalam menghadapi media sosial sehingga menjadikan masyarakat gagap dalam ruang publik dimana tidak bisa membedakan antara hal private atau umum di media.
"Malas verifikasi dan asal membagikan konten atau berita yang belum jelas kebenarannya. Miskin kreasi serta lemah produksi sehingga memiliki nilai literasi yang rendah," ucapnya dalam Webinar Ngobrol Bareng Legislator dengan tema Transformasi Digital di Pedesaan, Penguatan Masyarakat Desa, Kamis (2/3).
Dalam webinar ini, Idy berpesan agar masyarakat memiliki kesadaran dalam bermedia dengan baik, yakni dengan meningkatkan literasi digital khususnya masyarakat pedesaan.
"Sehingga, nantinya memiliki peluang-peluang yang ada untuk memaksimalkan pelayanan publik dalam pemanfaatan teknologi di desa," ujarnya.
Selanjutnya, Anggota Komisi I DPR RI, H. Muhamad Arwani Thomafi menjelaskan bahwa aspek transformasi digital di pedesaan ada tiga hal yakni digital government, digital society dan digital economy.
Selain itu, banyak juga kondisi-kondisi di pedesaan di era digital sekarang ini masih belum terkoneksi dengan jaringan internet yakni sebanyak 12.548 desa pada tahun 2022 (data kominfo).
“Dalam mensukseskan transformasi digital di pedesaan ini diharapkan mendapatkan manfaat di media digital yakni dapat mengoptimalkan media digital dalam mempermudah serta efisien dalam pengelolaan pemerintahan desa, memperluas pemasaran produk desa ke luar daerah bahkan sampai keluar negeri sehingga meningkatkan perekonomian desa setempat, serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) warga desa dengan pemanfaatan fasilitas digital,"tutur Arwani.
Ketua Majelis Pertimbangan (MPO) DPP APDESI, Agung Heri Susanto, ST memaparkan terkait digitalisasi di pedesaan menjadi hal yang sangat menarik. Dalam hal ini, desa juga mempunyai hak dalam mendapatkan akses internet. Yang mana tercantum dalam UU Nomor 6 tahun 2014 tentang desa ayat satu (1) pasal 86 bahwa desa mempunyai hak mendapatkan akses informasi melalui sistem informasi desa yang berkembang oleh pemerintah daerah Kabupaten/Kota.
Serta, terkait dukungan pemerintah melalui regulasi Permendesa No 13 Tahun 2020 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa pasal 6 ayat 2/a, Permendes No 21 Tahun 2020 tentang Pedoman Umum Pembangunan dan Pemberdaya Desa pasal 11 ayat 1-5, Permendes No 7 Tahun 2021 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2022.
“Dalam bertransformasi di desa dengan adanya media digital serta ikut sertanya generasi milenial dapat menjadikan batu lompatan untuk kemajuan desa. Dengan masuknya anak-anak milenial dalam desa disertai inovasi-inovasi digitalisasi yang dimiliki.” Ungkap Agung.
Adanya media sosial juga memudahkan dalam mempublish kegiatan-kegiatan yang ada di desa, serta transparansi juga dapat dilakukan di media sosial dengan mudah. Yang mana dapat menjadi kontrol sosial bagi masyarakat.
"Untuk remaja milenial jangan apatis terhadap desa kita dan mari sama-sama mengembangkan desa secara optimal melalui digital. Serta marilah kita bijak dalam menggunakan media sosial, gunakanlah adab yang santun dan berbudaya yang baik. Marilah kita bersama-sama membangun desa dengan adanya teknologi digital untuk bersama-sama menjadikan Indonesia Jaya," pesan Agung.
Transformasi digital di pedesaan dapat dilakukan dengan meningkatkan literasi digital dan Sumber Daya Manusia (SDM) terutama terhadap masyarakat pedesaan, mengetahui dampak positif serta negatif agar media sosial digunakan secara optimal. Serta, diharapkan untuk generasi milenial ikut andil dalam mensukseskan dan memajukan desa.
Editor : Ismail
Artikel Terkait