Selaku politisi, Ramses mengatakan justru keberadaan anggota jemaat yang berkecimpung di dunia politik harus mengambil peran memberikan edukasi politik kepada jemaat untuk memastikan mereka memiliki kebebasan dalam memilih sosok tertentu pada pemilu 2024.
"Sebaliknya, saya berkeyakinan bahwa pimpinan-pimpinan gereja seperti kami misalnya pimpinan tertinggi kami disini Uskup. Saya yakin penuh bahwa beliau tidak akan melakukan penggiringan maupun pengarahan agar umat Katolik memilih sosok tertentu. Saya yakin beliau sangat bijak dan tidak akan masuk diranah itu. Begitu juga para pastor dan struktur kepengurusan Katolik," ungkapnya.
Terkait dengan kondisi yang akan menyambut Pemilu 2024, Ramses Simbolon meminta agar para bacaleg menghindari polarisasi.
"Jangan lakukan upaya penggiringan untuk kepentingan-kepentingan politik praktis. Mari kita berlomba berbuat kebaikan. Ini menjadi kewajiban bagi orang yang terjun ke dunia politik untuk menghindari polarisasi dan menjaga keutuhan umat serta ciptakan kesejukan. Dewasalah berpolitik," tegasnya.
Sementara Agustinus Sitompul, salah seorang umat Katolik meminta agar jangan ada oknum yang membuat umat terpecah belah.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait