Negara-negara yang Menjadi Pusat Gempa Bumi di Dunia

Wasis Wibowo/Jafar
Negara-negara yang menjadi pusat gempa bumi di dunia. (Foto: Ilustrasi/Daily Mail)

JAKARTA, iNewsMedan.id - Gempa bumi bisa terjadi kapan saja. Apalagi wilayah yang berbatasan langsung dengan lempeng bumi dan masuk daerah Ring of Fire atau cincin api Pasifik

Meskipun diketahui bahwa sebagian besar gempa bumi di dunia terkonsentrasi pada batas lempeng bumi, namun belum ada metode yang dapat diandalkan untuk memprediksi waktu, lokasi dan besarnya secara akurat. Begitu juga di wilayah Ring of Fire, di mana 90 persen gempa mematikan kerap terjadi.

Beberapa wilayah atau negara yang berada di zona berbahaya ini harus waspada dan mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi gempa bumi. Berikut 7 dari 9 negara yang berada di pusat gempa bumi dunia dirangkum dari laman Daily Mail, Senin (13/2/2023). 

1. Indonesia 


Gempa bumi Cianjur, Jawa Barat. (Foto: Dok/SINDOnews)

Indonesia termasuk wilayah yang rentan diguncang gempa bumi karena berada di dalam Ring of Fire. Indonesia juga terletak antara tiga pertemuan lempeng besar, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik.

Salah satu peristiwa paling mematikan di era modern terjadi pada Desember 2004, ketika gempa berkekuatan 9,1 skala Richter melanda lepas pantai barat Indonesia. Gempa bumi memicu gelombang raksasa atau tsunami hingga 100 kaki (30 meter) menghantam pantai Indonesia, Sri Lanka, India dan Thailand. 

Indonesia, negara yang terkena dampak paling parah, mencatat 167.540 orang meninggal atau hilang, meskipun jumlah kematian keseluruhan diperkirakan sekitar 230.000 jiwa. Terbaru, gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo menguncang Cianjur, Jawa Barat, pada 21 November 2022, menyebabkan 300 lebih korban jiwa.

2. Jepang 

Selain Indonesia, Jepang merupakan salah satu negara yang mungkin paling terkenal dalam soal terkena dampak gempa bumi. Jepang posisinya juga termasuk dalam Ring of Fire, dan pulau utamanya Honshu terletak di persimpangan antara tiga lempeng tektonik, yaitu lempeng Eurasia, Filipina, dan Amerika Utara. 

Salah satu gempa bumi dahsyat terjadi pada Maret 2011. Gempa bumi berkekuatan 9,0 di lepas pantai timur laut Jepang memicu tsunami, menewaskan lebih dari 18.400 orang.

Tsunami juga menghantam pembangkit nuklir Fukushima Daiichi, menghancurkan tenaga dan sistem pendinginnya serta memicu kehancuran di tiga reaktor. Tapi Jepang juga dikenal sebagai salah satu negara yang paling siap mengantisipasi gempa bumi.

Misalnya, mendirikan bangunan diperkuat dengan dinding beton dan sambungan khusus yang mengurangi tekanan saat tanah berguncang. Di Jepang, partisipasi dalam latihan bencana alam dimulai di taman kanak-kanak dan semua ponsel Jepang dilengkapi dengan sistem peringatan gempa. 

3. China 

China memang bukan bagian dari wilayah Ring of Fire, tetapi berada di daerah pertemuan tiga lempeng bumi, yaitu lempeng Pasifik, India, dan Filipina. Tingginya jumlah bangunan berkualitas rendah dan populasi yang padat membuat gempa bumi di China mengakibatkan tingginya jumlah korban jiwa. 

China telah menjadi lokasi beberapa gempa bumi paling mematikan dalam sejarah, dan dua gempa paling mematikan di abad ke-20 mempengaruhi negara tersebut. Gempa bumi Tangshan tahun 1976 mengakibatkan sedikitnya 300.000 kematian, sementara di Haiyuan pada tahun 1920 menyebabkan 273.400 jiwa meninggal. 

Gempa paling mematikan sepanjang masa dikatakan terjadi di Shaanxi pada tahun 1556, yang secara langsung dan tidak langsung menyebabkan kerugian total 830.000 orang. 

4. Selandia Baru 


Gempa Christchurch, Selandia Baru. (Foto: Daily Mail)

Selandia Baru berada di perbatasan antara dua lempeng tektonik, Lempeng Australia dan Lempeng Pasifik. Salah satu bencana terburuk di Selandia Baru adalah gempa Christchurch berkekuatan 6,3 pada Februari 2011, yang menewaskan 185 orang dan merusak bangunan serta infrastruktur kota.

Peristiwa ini sebenarnya merupakan gempa susulan dari gempa lain pada September sebelumnya, yang menyebabkan dua orang meninggal dunia. Gempa bumi terbesar yang pernah terjadi di Selandia Baru berkekuatan 8,2 magnitudo di Wairarapa, 1855. 

Gempa disebabkan pergerakan di sepanjang patahan di Teluk Palliser, di ujung selatan Pulau Utara, dan mengubah lanskap wilayah Wellington, ibu kota negara. Namun, jumlah korban jiwa yang disebabkan diperkirakan hanya antara lima dan sembilan orang dan yang mengejutkan hanya sedikit orang yang terluka.

5. California, AS 


Patahan San Andreas. (Foto: Daily Mail)

California rawan gempa karena terletak di Patahan San Andreas, tempat dua lempeng tektonik bertemu. Patahan San Andreas memanjang kira-kira 750 mil melalui negara bagian barat AS, dengan Lempeng Pasifik di satu sisi dan Lempeng Pasifik di sisi lainnya.

Sebagian besar penduduk California tinggal di sekitar Patahan San Andreas, yang merupakan bagian dari Cincin Api Pasifik. Kehadiran Patahan San Andreas menjadi perhatian dunia secara dramatis pada tanggal 18 April 1906, ketika terjadi gempa bumi di San Francisco dan mengakibatkan kebakaran.

Gempa bumi berkekuatan 7,9 menyebabkan lebih dari 3.000 kematian, menandai korban jiwa terbesar dari bencana alam dalam sejarah California. Sebuah laporan tahun 2015 dari Survei Geologi AS telah memperingatkan risiko 'yang besar' yang menghantam California telah meningkat secara dramatis.

"Kita tahu bahwa gaya tektonik terus mengencangkan sistem patahan San Andreas, membuat gempa besar tak terelakkan," kata Tom Jordan, direktur Pusat Gempa California Selatan.

6. Italia 

Hampir seluruh semenanjung Italia, terutama bagian selatannya terletak dekat dengan garis antara lempeng Eurasia dan Afrika yang saling bergesekan. Pegunungan Apennine, yang dikenal sebagai tulang punggung geologis Italia, membentang dari utara ke selatan negara itu dan berisi beberapa garis patahan, tempat dua lempeng tektonik bertemu. 

Lebih jauh ke barat, Italia rentan terhadap gempa bumi. Terbukti, terutama gempa berkekuatan 6,2 magnitudo menewaskan hampir 300 orang di kota Amatrice dan desa-desa terdekat pada tahun 2016. Modena di Italia utara dilanda gempa berkekuatan 5,8 pada tahun 2012 yang menewaskan 17 orang dan melukai 350 lainnya. 

7. Turki 


Gempa Turki. (Foto: Planet/Space)

Gempa bumi yang terbaru terjadi di Turki. Turki terletak di garis patahan utama yang berbatasan dengan tiga lempeng tektonik yang berbeda, yaitu lempeng Anatolia, Arab, dan Afrika. Lempeng Arab mendorong ke arah utara ke dalam lempeng Eurasia, menekan Lempeng Anatolia ke arah barat menuju Laut Aegea. 

"Ini adalah wilayah terkenal dengan kegempaan tinggi. Wilayah Aleppo dan Gazientep telah mengalami serangkaian gempa bumi yang menghancurkan secara historis dan peristiwa serupa terjadi sekitar dua abad yang lalu," kata Dr Anastasios Sextos, profesor teknik gempa di University of Bristol, kepada MailOnline. 

Diketahui bahwa gempa bumi yang terjadi di Turki pada 6 Februari 2023 berada pada zona subduksi, ketika dua lempeng tektonik yang meluncur berlawanan arah menempel dan kemudian tergelincir secara tiba-tiba. Korban jiwa tercatat sudah 33.000 dan diperkirakan terus bertambah.

Pusat gempa berkekuatan 7,8 SR berada sekitar 26 km timur kota Nurdagi, Turki, dekat perbatasan Suriah. Beberapa jam kemudian, gempa kedua berkekuatan 7,5 melanda dua setengah mil selatan-tenggara kota Turki Ekinozu.

 

Artikel ini telah terbit di halaman SINDOnews.com dengan judul 7 Negara Pusat Gempa Bumi di Dunia, Salah Satunya Indonesia

Editor : Jafar Sembiring

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network