iNewsMedan.id - Telat haid kerap diidentikkan dengan tanda-tanda kehamilan. Namun, faktanya, masih banyak wanita yang kerap mengalami telat haid akibat adanya gangguan atau pun sinyal mengalami kondisi kesehatan tertentu.
Siklus menstruasi sendiri normalnya terjadi di setiap 21 sampai 35 hari sekali. Namun, beberapa wanita bisa saja memiliki siklus menstruasi setiap 23 hari sekali. Durasi perdarahan haidnya itu sendiri rata-rata berlangsung dari dua sampai delapan hari.
Terlambat datang bulan sebenarnya masih merupakan kondisi normal. Sebab, siklus haid tidak selalu pasti datang tepat waktu setiap bulannya. Namun, pada dasarnya, gejala telat haid bisa bervariasi tergantung penyebabnya.
Apa saja yang bisa menjadi penyebab telat haid selain karena tanda kehamilan?
1. Kelebihan hormon prolaktin
Produksi hormon prolaktin yang tidak normal dapat memicu menstruasi wanita terlambat. Hormon yang dihasilkan di kelenjar pituitari ini akan meningkat pada masa menyusui, tetapi juga bisa terjadi akibat kondisi medis tertentu, contohnya karena penyakit ginjal, hipotiroid, dan tumor kelenjar pituitari di otak. Meningkatnya hormon prolaktin, bisa memengaruhi kinerja hormon lain, yaitu estrogen dan progesteron yang berperan dalam proses menstruasi sehingga bisa memicu telat haid.
2. Stres
Terganggunya produksi hormon gonadotropin dan kinerja hipotalamus, yaitu bagian otak yang bertanggung jawab mengatur siklus menstruasi, salah satunya bisa disebabkan oleh stress. Hal inilah yang membuat siklus menstruasi terlambat.
3. Obesitas
Kelebihan berat badan bisa memicu perubahan hormon pada wanita. Berdasarkan penelitian, menujukkan kalau wanita dengan obesitas memiliki risiko tinggi mengalami menstruasi terlambat.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait
