MEDAN, iNewsMedan.id - Puluhan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Medan mengikuti pelatihan keahlian menulis sebagai teknis terapi psikis (Self Healing Writing Therapy). Di mana, pelatihan ini mampu meningkatkan kapasitas para siswa untuk menulis, Sabtu (29/10/2022).
Kegiatan yang dilaksanakan di aula SMA Negeri 3 Medan tersebut dipandu langsung oleh pelatih dari Jakarta yang merupakan seorang writerpreuner, Hypno Theraphist dan Biographer, Aida MA, SP, M.I.Kom, Ch., Cht.,NNLP.
Kepala SMA Negeri 3 Medan, Mukhlis mengatakan bahwa kegiatan ini baru pertama digelar di SMA 3 Medan. Dengan adanya terapi seperti ini mampu membuat siswa menjadi penulis nasional maupun internasional.
"Saya sebagai kepala sekolah sangat mengapresiasi acara ini, berilah pengetahuan menulis kepada anak-anak kami siswa SMA 3, semoga ke depan banyak dari mereka akan menjadi penulis go nasional dan internasional," katanya saat membuka acara.
Kagiatan yang diikuti lebih kurang 30 siswa-siswi SMA Negeri 3 Medan tersebut tenggelam dalam suasana khidmat selama pelatihan berlansung. Sekitar 7 dari 30 peserta itu adalah anggota tim jurnalis sekolah SMA 3. Semua peserta aktif menulis di berbagai media sosial seperti facebook, Instagram, Twitter dan platform lainnya. Pelatihan terselenggara atas kerjasama SMA 3 dan Maslamah Media Mandiri.
"Saya melihat acara ini sangat bermanfaat dan respon anak-anak sangat baik, berefek baik pada jiwa dan mental siswa, kalau bisa acara seperti ini diulangi lagi ke depannya dengan persiapan kepanitiaan yang lebih baik lagi," ucap Staf Humas SMA Negeri 3, Susi Sustiani
Suasana khidmad sepanjang pelatihan berlansung terbangun, karena proses pelatihan diisi oleh Aida dengan praktek terapi lansung, menggunakan media tiga musik yakni hopono-pono, rehat dan deepening.
Terapi metode menulis digelar di SMA Negeri 3 Medan. (Foto: Istimewa).
"Musik-musik terapi ini berguna untuk berdiskusi dengan alam bawah sadar para peserta dan menanamkan sebuah sugesti yang baru terhadap diri masing-masing," jelas Aida setelah selesai acara.
Para siswa peserta acara menanggapi positif, umumnya mereka menemukan pengalaman baru, pengetauan baru, dan cara pandang baru (insight) tentang diri sendiri. Terbangun kesadaran baru, ternyata menulis dapat berfungsi sebagai teknik terapi mental sendiri.
"Lebih lega bisa berdamai dengan diri sendiri, bersyukur pada diri sendiri, bikin rileks dan tenang," ungkap Rafif salah satu perserta dari kelas 10 IPA 2 pada akhir acara.
Peserta lainnya, Allisha dari siswa kelas 12 MIA 2 juga mengungkapkan hal sama. Kata dia, kegiatan ini jarang ditemukan di sekolah yang lain.
"pertama merasa lega, karena jarang ada acara seperti ini di sekolah-sekolah yang melibatkan interaksi aktif pemateri dan peserta, kemudian jadi lebih sayang pada diri sendiri, ternyata kita itu lebih kuat dari apa yang kita pikirkan selama ini," ucapnya.
"Semoga acara-acara seperti ini terus ada di sekolah SMA 3 Kota Medan," tutup Allisha penuh harap.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait