JAKARTA, iNewsMedan.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (5/9/2022), berpeluang tertekan akibat imbas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diumumkan pemerintah pekan lalu. IHSG diprediksi bergerak di rentang level 7.086-7.208.
Penasihat Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) sekaligus analis MNC Sekuritas, Edwin Sebayang, mengatakan hal itu terjadi setelah selama seminggu lalu IHSG ditutup menguat 0,59 persen didorong net buy investor asing sekitar Rp1,50 triliun.
"Di awal perdagangan minggu ini, Senin, IHSG diperkirakan berpeluang terkena tekanan jual setelah pemerintah secara resmi menaikkan harga BBM bersubsidi (Pertalite, Solar & Pertamax) rata-rata 26 persen pada Sabtu (4/9/2022) yang pada gilirannya berpotensi mendorong inflasi ke level 7,6 persen," ungkap Edwin dalam risetnya, Senin (5/9/2022).
Menurut dia, Bank Indonesia meresponnya dengan menaikan 7DRR lebih agresif sehingga berpotensi menurunkan GDP sekitar 0.33 persen di tengah perkiraan akan maraknya Demonstrasi yang akan terjadi ke depannya.
Faktor negatif lain, yakni kembali turunnya Index Dow Jones Wall Street sebesar 1,07 persen serta kembali turunnya Indeks saham teknologi Nasdaq di hari ke-6 sebesar 154,2 poin/1,31 persen, sehingga selama 6 hari Indeks Nasdaq turun tajam sebesar -1030.25 poin atau -8.28 persen.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait