Bakatnya terlihat saat Luis Suarez bermain pada laga persahabatan. Saat itu, klubnya tertinggal dua gol, tapi Luis Suarez mengubah hasil lewat tiga gol yang dicetak olehnya. Itu mengakhiri pertandingan dengan kemenangan 3-2 untuk klub yang dibela Luis Suarez.
Wilson Pires seorang pencari bakat dari Klub Nacional Uruguay terkagum-kagum melihat permainan Luis Suarez yang kala itu berusia 9 tahun.
Pada usia 11 tahun, mimpinya harus kandas ketika keluarganya tidak mempunyai cukup uang untuk membiayainya mengikuti latihan bersama tim nasional junior. Bahkan untuk membeli sepatu sepakbola saja orangtuanya tidak mampu.
Masa remaja Luis Suarez dihabiskan dengan mabuk-mabukan dan sering pulang malam. Ia seakan lupa akan mimpi-mimpinya. Belum lagi dengan perceraian kedua orangtuanya, yang menjadikan hidupnya semakin berantakan.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait