MEDAN, iNews.id - Puluhan nasabah Bank Sumut menjadi korban skimming hingga kehilangan uang di rekening senilai Rp2,7 miliar. Atas kejadian itu, pihak Bank Sumut melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian.
Skimming merupakan kejahatan pencurian data nasabah yang biasanya menggunakan penangkap data (data captured) yang dipasang sedemikian rupa di mesin ATM. Data yang didapat kemudian digunakan untuk pembobolan rekening nasabah.
"Kami jajaran PT Bank Sumut mengakui bahwa itu benar adanya bahwa dana tersebut dicuri oleh pelaku sebagai modus skimming, suatu alat yang dipasang di mesin ATM," ujar Direktur Utara Bank Sumut Rahmat Fadillah Pohan, Selasa (5/7/2022).
Aksi kejahatan skimming itu terungkap setelah melihat bukti rekaman kamera pengintai (CCTV) yang terpaksa di mesin ATM di salah satu supermarket di Kecamatan Medan Johor.
"Ini terjadi di area publik. Bukan di kantor cabang. Kami sudah membuktikan lewat CCTV dan rekaman CCTV akan kami serahkan ke kepolisian," ujar Rahmat.
Dia menyebutkan, kemungkinan besar pelaku skimming bukan berasal dari Indonesia. Sebab, dari rekaman kamera pengawas terlihat pelaku berwajah Rusia dan Timur Tengah.
Dalam aksi itu, pelaku berhasil mencuri uang sebesar Rp2,7 miliar dari 83 nasabah Bank Sumut. Total uang yang hendak dibobol para pelaku sebenarnya Rp4,5 miliar, namun sisanya tak bisa ditarik karena Bank Sumut langsung memblokir transaksi dengan bank luar.
"Itulah yang menyebabkan kami masih bisa mencegah sisanya tidak bisa diambil. Jadi yang bisa kita selamatkan ada Rp1,8 miliar yang ditolak transaksinya," ucapnya.
Dia memastikan, uang nasabah yang hilang di rekening akibat kejahatan itu sudah diganti oleh Bank Sumut. Dia juga meminta nasabah untuk melapor ke Bank Sumut jika saldo rekening mereka tiba-tiba berkurang.
Terkait kejadian ini, Rahmat memastikan bahwa deposito nasabah yang sempat raib sudah diganti oleh Bank Sumut. Untuk itu, dia meminta kepada nasabah untuk segera melapor ke Bank Sumut.
"Seluruh kerugian nasabah sudah kami ganti. Nasabah juga kami sudah hubungi agar mengganti ATM-nya ke cabang terdekat. Uang tabungan sudah masuk tapi tidak bisa ditarik, ganti dulu kartunya," ucap Rahmat.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait