MEDAN, iNews.id - Harga cabai merah pada hari Senin (27/6/22) lalu di Sumatera Utara (Sumut) sempat menyentuh harga Rp130.000 hingga Rp140.000 per kilogram. Namun, di Selasa (28/6/22) bergerak turun dikisaran harga Rp90.000 hingga Rp105.000 per kilogram.
Pada Rabu (29/6/22) ini justru anjlok hingga Rp70.000 sampai Rp80.000 per kilogram.
Dari hasil pantauan, transaksi antara pedagang besar dan petani sebenarnya harga cabai dari petani ke pedagang besar sempat menyentuh harga Rp73.000 per kilogram di Selasa (28/6/22) sore hingga malam Rabu.
Namun, sejak kenaikan harga cabai yang melewati Rp100.000 per kilogram, sejumlah pedagang pengecer yang membeli ke pedagang besar menurunkan porsi pembeliannya.
Pengamat Ekonomi, Gunawan Benjamin mengatakan, dari sampel yang diambil pihaknya beberapa pedagang pengecer yang membeli cabai merah hingga 500 kilogram setiap belanja, hanya sekitar 300 hingga 350 kilogram saja. Hal itu mengalami penurunan pembelian hingga 40 persen dibandingkan hari biasanya.
"Penurunan tersebut memicu terjadinya kelebihan stok yang tidak mungkin disimpan oleh pedagang besar untuk waktu yang lama. Karena ada penyusutan, pembusukan, biaya penyimpanan, hingga biaya sortir barang dan resiko penurunan harga. Alhasil, di sesi perdagangan menjelang subuh, sejumlah pedagang besar mengobral dagangannya, bahkan sempat menyentuh harga terendah 65 ribu per kilogram," kata Gunawan di Medan, Rabu (29/6/22).
Gunawan mengungkapkan, pedagang pengecer mengeluhkan penurunan daya beli masyarakat seiring dengan kenaikan harga cabai merah belakangan ini. Bahkan, sejumlah pengecer kesulitan menjual cabai merah saat harganya melambung tinggi. Tak hanya itu, masyarakat juga mengurangi pembelian cabai merah karena daya belinya terpuruk.
Maka itu, berkaca pada transaksi cabai merah di tingkat pedagang besar yang mengalami kerugian.
"Salah seorang pedagang besar yang menjadi responden kami bahkan mengklaim mengalami kerugian hingga mencapai Rp50 juta dalam satu malam transaksi. Mengingat, barang dagangannya yang mencapai belasan ton dalam setiap hari transaksi," jelas Gunawan.
Ia pun menuturkan, berdasarkan kejadian tersebut, penurunan harga cabai merah saat ini tak lantas dapat disimpulkan bahwa cabai merah akan turun kembali. Sebab, dari hasil pantauan di lapangan, stok dari petani masih konsisten dan tidak berubah dibandingkan dengan seminggu yan lalu. Fluktuas harga pada saat ini justru didorong oleh faktor daya beli tersebut.
"Terlebih, dalam wakt dekat umat muslim akan merayakan Hari Raya Idul Adha. Maka, permintaan akan cabai merah masih berpeluang naik sehingga fluktuasi pada harga cabai masih berpeluang terjadi dengan potensi naik yang tetap terbuka," ujarnya.
Secara terpisah, salah satu pedagang eceran di Pasar Sukaramai Medan Juli mengaku, dengan masih mahalnya harga jual cabai merah memang tidak terlalu banyak menyediakan stok barang. Pengambilan barang saja sudah mahal, dan beberapa hari ini hanya menyediakan stok sekitar 10-15 kilogram saja.
"Daya beli masyarakat memang mengalami penurunan. Hari ini, cabai merah memang turun sekitar Rp80.000 hingga Rp90.000 per kilogram. Masyarakat hanya membeli sekitar sekilo bahkan hanya ada yang beli seperempat kilogram saja," pungkasnya.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait