get app
inews
Aa Text
Read Next : Pasar Sambut Positif Rencana Muhammadiyah Masuk BTN Syariah

Pertahankan Rumah Subsidi, Ma'ruf Amin Minta Akuisisi BTN ditunda

Selasa, 24 Mei 2022 | 18:08 WIB
header img
Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma'ruf Amin. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNews.id– Wakil Presiden K.H Ma’ruf Amin meminta agar mendiskusikan ulang rencana akuisisi Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN Syariah) setelah menerima masukan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI).

Diketahui sebelumnya bahwa peran BTN penting dalam mendukung ekosistem perumahan, khususnya Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

“Kalau pun ada penggabungan, sistemnya belum siap. Kalau sistemnya belum siap, rencana penggabungan ini juga harus memperhitungkan konsistensi dan kelancaran penyediaan kredit pemilikan rumah (KPR) bagi MBR. Selain itu, harus ada pembahasan secara tuntas agar penyaluran KPR subsidi tidak terhambat,” ujar Wapres Ma’ruf Amin, saat menerima Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto dan DPP REI, di Jakarta, Selasa, 24 Mei 2022.

Hadir dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (DPP REI) Paulus Totok Lusida, Wakil Ketua Umum DPP REI Bidang Perbankan Syariah Doddy Thahir, dan Wakil Sekretaris Jenderal DPP REI Bidang Perbankan Syariah Royzani Sjachril.

Sebelum adanya akuisisi BTN Syariah ke Bank BUMN lainnya, Wapres menegaskan, harus ada perbaikan peraturan perundang-undangan dan regulasi terkait lainnya.

“Pertimbangannya demi keberlanjutan pengadaan perumahan, khususnya rumah bersubsidi. Presiden Joko Widodo juga mengamanatkan terselenggaranya program penyediaan hunian bersubsidi,” jelas Wapres.

Ma’ruf Amin menjelaskan, pihaknya akan menyampaikan hal ini kepada Menteri BUMN Erick Thohir.

“Memang tidak semudah itu menggabungkan BTN Syariah ke bank BUMN lainnya. Terutama menyangkut konsistensi penyediaan KPR rumah bersubsidi,” tegasnya.

Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, saat ini masih ada kekurangan kebutuhan hunian (backlog) sebesar 12,7 juta unit rumah.

“Sudah sejak lama BTN menjadi bank yang fokus dalam mendukung program perumahan di Indonesia,” kata Iwan. 

Ketua Umum DPP REI Paulus Totok Lusida Saat ini BTN merupakan bank penyedia KPR subsidi sebesar 87 persen. Adapun total market share BTN untuk pangsa pasar KPR nasional sebesar 41 persen. “Apalagi UUS BTN ini sudah berkontribusi cukup besar untuk pembiayaan KPR Syariah bersubsidi rata-rata sebesar 17 persen per tahun,” jelas Totok.

Untuk itu, Totok Lusida berharap pemerintah tetap mempertahankan BTN sebagai bank yang fokus dalam penyediaan pembiayaan di sektor perumahan.

“Kami berharap agar pemerintah tetap mempertahankan BTN Syariah. Apalagi, UUS BTN ini sudah berkontribusi relatif besar terkait pembiayaan hunian MBR di tanah air,” pungkasnya.

Editor : Chris

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut