MEDAN, iNews.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengeaskan bahwa pemerintah mengalokasikan solar subsidi untuk masyarakat yang perlu dibantu dan bukan diperuntukkan untuk industri-industri yang melakukan bisnis komersial.
Penegasan itu disampaikan Arifin saat melakukan peninjauan di SPBU 14.201.127 Jalan Sisingamangaraja XII, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), bersama Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati pada Sabtu (9/4/2022).
Tidak hanya itu, Arifin juga mengimbau agar para industri-industri yang selama ini masih menggunakan solar subsidi, baik secara langsung ataupun tidak, untuk memakai bahan bakar yang tidak bersubsidi.
"Supaya tidak mengurangi jatah masyarakat yang memang dialokasikan untuk bisa mendapatkan alokasi bahan bakar subsidi ini," kata Menteri ESDM.
Menteri ESDM menjelaskan, saat ini terjadi perubahan yang cukup besar, yaitu perbedaan harga bahan baku Bahan Bakar Minyak (BBM). Sekarang ini harga minyak dunia meningkat, dan juga suplainya sulit.
"Kalau ini tidak bisa kita pahami, kemudian tidak bisa kita disiplinkan bersama, bisa menyebabkan jumlah subsidi dan kompensasi pemerintah menjadi besar," jelas Arifn.
Arifin mengungkapkan, setiap kenaikan 1 Dolar harga minyak bumi memberikan dampak tambahan beban Rp 5,7 triliun. Diminta pengertian dari seluruh pihak yang memang tidak ada haknya untuk mengambil BBM subsidi.
"Kita ingin anggaran-anggaran tersebut untuk menumbuhkan perekonomian kita, dan masyarakat bisa terbantu," tegas Arifin.
Editor : Jafar Sembiring