Misi Kemanusiaan di Langit Tapteng: Tim Medis FK-UISU Turun dari Helikopter demi Desa Terisolir
MEDAN, iNewsMedan.id - Perjuangan kemanusiaan luar biasa ditunjukkan oleh Tim Medis Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (FK-UISU). Di tengah kondisi akses yang lumpuh total akibat banjir dan tanah longsor, tim ini berhasil menembus tiga desa terisolir di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) untuk memberikan layanan kesehatan darurat selama dua pekan (14–27 Desember 2025).
Ketua Tim Medis Tanggap Bencana FK-UISU wilayah Tapteng, dr. Nanda Novziransyah mengungkapkan bahwa dari delapan desa yang terisolasi, timnya berhasil menjangkau tiga lokasi paling kritis: Desa Tapian Nauli Saur Manggita (Kecamatan Tukka), Desa Sait Kalangan Dua (Kecamatan Tukka), dan Desa Sibiobio (Kecamatan Sibabangun).
Akses menuju lokasi tersebut mustahil ditempuh dengan kendaraan darat. Satu-satunya pilihan adalah berjalan kaki selama 8 hingga 10 jam menuju Ibu Kota Pandan atau menggunakan jalur udara.
"Kami berterima kasih kepada Pemkab Tapteng, Basarnas, dan BNPB yang telah memfasilitasi penggunaan helikopter. Kehadiran kami disambut haru oleh warga. Wajah lelah mereka seketika cerah saat melihat rombongan medis turun dari helikopter di tengah desa yang porak-poranda," ujar dr. Nanda, Rabu (31/12/2025).
Tim yang terdiri dari 3 dokter dan 9 mahasiswa dari Tim Bantuan Medis (TBM) FK-UISU ini tidak hanya membawa obat-obatan, tetapi juga bantuan genset untuk mengatasi krisis penerangan yang selama ini hanya tersedia selama 2 jam per hari.
Tantangan tidak berhenti setelah helikopter mendarat. Di Desa Tapian Nauli Saur Manggita, tim harus berjalan kaki selama dua jam melintasi hutan dan perbukitan yang licin serta berlumpur untuk berpindah dari satu dusun ke dusun lainnya.
"Kami harus menghemat baterai ponsel dan laptop karena listrik sangat terbatas. Di sana, bahkan ada satu dusun yang sudah kosong ditinggal warganya karena akses bantuan benar-benar tertutup," cerita dr. Nanda.
Selain pengobatan gratis bagi lansia dan orang dewasa, tim juga memberikan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi anak-anak untuk menjaga status gizi mereka di tengah krisis air bersih.
Kepala Dinas Kesehatan Tapteng, Lisnawati Panjaitan memberikan apresiasi tinggi atas aksi nekat namun terukur dari FK-UISU. Menurutnya, bantuan ini sangat krusial dalam membantu Tapteng pulih dari trauma bencana.
"Kami sangat terbantu. Terima kasih tak terhingga kepada FK-UISU. Semoga kerja sama ini berkelanjutan agar Tapteng bisa bangkit lebih cepat dan pulih lebih kuat," ungkap Lisnawati.
Kegiatan yang didukung oleh Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi ini ditutup dengan penyerahan bantuan obat-obatan kepada Dinas Kesehatan Tapteng sebagai stok pemulihan jangka panjang bagi masyarakat terdampak.
Editor : Chris