get app
inews
Aa Text
Read Next : Kunjungi Deliserdang, Ijeck Soroti Banjir Klambir 5: BBWS II dan Pemprov Diminta Segera Bertindak!

Jelang Musda Golkar Sumut, 2 Sosok Ini Bersaing Ketat

Minggu, 28 Desember 2025 | 15:36 WIB
header img
Dua kader Golkar, Akbar Himawan Buchari dan Rahmaddian Shah. (Foto: Istimewa).

MEDAN, iNewsMedan.id - Menjelang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Sumatera Utara (Sumut) untuk memilih ketua definitif penggantikan Musa Rajekshah, gelombang aspirasi mengenai kepemimpinan muda semakin menguat. Dua nama kader potensial, Akbar Himawan Buchari dan Rahmaddian Shah, kini mencuat ke permukaan sebagai kandidat yang dinilai paling representatif untuk memimpin partai dalam menghadapi dinamika politik masa depan.

Fungsionaris Partai Golkar Sumut, Ramadius mengungkapkan bahwa kedua sosok ini mencerminkan generasi baru Golkar yang memiliki kapasitas berbeda namun saling melengkapi.

"Keduanya merepresentasikan generasi baru Golkar Sumut, namun dengan latar dan kekuatan yang berbeda," katanya, Minggu (28/12/2025).

Akbar Himawan Buchari dipandang sebagai figur dengan aksesibilitas luas di tingkat pusat. Menjabat sebagai Ketua Umum BPP HIPMI, Akbar memiliki jejaring nasional yang kuat, baik di sektor pemerintahan maupun dunia usaha.

"Secara historis, Akbar sangat relevan dengan Golkar. Beliau pernah menjabat Bendahara DPD Partai Golkar Sumut era Ngogesa Sitepu dan mantan anggota DPRD Sumut. Kehadirannya menjawab kebutuhan partai akan figur yang mampu menjembatani kepentingan daerah dengan pusat," ujar Ramadius.

Di sisi lain, Rahmaddian Shah dinilai memiliki kekuatan struktural yang solid di daerah. Sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kota Medan sekaligus anggota DPRD Sumut, dia terbukti sukses membawa Golkar Medan meraih kemenangan di Pemilu 2024 dan mengamankan kursi pimpinan DPRD Kota Medan.

"Rahmaddian Shah menunjukkan komitmen politik kerakyatan yang nyata. Beliau mampu menjaga ritme partai tetap bertumbuh di masyarakat akar rumput melalui aktivitas sosial dan konsolidasi yang berkelanjutan," kata Ketua MDI Medan tersebut.

Musda kali ini tidak hanya bicara soal popularitas, tetapi juga kebersihan rekam jejak. Ramadius menekankan pentingnya figur pemimpin yang bebas dari bayang-bayang persoalan hukum. Hal ini krusial untuk menjaga marwah partai dan kepercayaan publik.

Munculnya isu integritas ini secara tidak langsung memunculkan perbandingan dengan figur lain yang juga sempat dibicarakan, seperti Hendri Yanto Sitorus (Bupati Labuhanbatu Utara). Meski belum ada vonis hukum, Ramadius mengingatkan agar Golkar Sumut cermat berhitung terhadap potensi 'beban politik' jika memilih pemimpin yang rentan terhadap isu korupsi atau konflik kepentingan.

"Musda ini harus melahirkan pemimpin yang bersih dan kredibel. Figur seperti Akbar Himawan dan Rahmaddian relatif bersih secara politik, baik dari sisi rekam jejak maupun persepsi publik," tegasnya.

Pascakepemimpinan Musa Rajekshah, Golkar Sumut berada pada titik krusial untuk melakukan konsolidasi lintas daerah. Pemimpin mendatang dituntut mampu melakukan rekonsiliasi internal sekaligus menjaga stabilitas mesin partai hingga ke tingkat bawah.

Musda Januari 2026 mendatang diharapkan menjadi panggung transisi yang mulus bagi Golkar Sumatera Utara untuk tetap menjadi partai pemenang dengan kepemimpinan yang adaptif dan berintegritas tinggi.

Editor : Jafar Sembiring

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut