Motor Listrik Urban Bergaya Agresif Mulai Mengaspal di Medan

MEDAN, iNewsMedan.id- Medan kini kebagian jatah motor listrik bergaya urban. Indomobil eMotor membawa Sprinto ke ibu kota Sumatera Utara, menandai lanjutan roadshow nasional setelah sebelumnya mencuri perhatian publik di Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025.

Peluncuran regional Indomobil eMotor (IM) Sprinto digelar di Lembur Kuring, Medan, Senin (22/12/2025). Kehadiran Sprinto bukan sekadar pamer produk baru, tapi juga jadi sinyal keseriusan PT Indomobil Emotor Internasional (IEI) dalam memperluas ekosistem kendaraan listrik di kota-kota besar Indonesia, termasuk Medan yang dikenal dinamis dan padat aktivitas.

Baca Juga

Bukan Sekadar Gimmick! Wamenaker Sebut Sumut Siap Jadi Lumbung Kendaraan Listrik

Sprinto dirancang untuk mereka yang hidup di ritme kota. Desainnya agresif, sentuhan futuristiknya terasa, namun tetap fungsional untuk kebutuhan mobilitas harian. Cocok buat yang ingin kendaraan praktis, lincah, dan tetap tampil stylish tanpa harus meninggalkan sisi ramah lingkungan.

CEO PT Indomobil Emotor Internasional, Pius Wirawan, menyebut Medan sebagai pasar strategis bagi pertumbuhan kendaraan listrik di Tanah Air.

“Medan memiliki potensi pasar yang besar dan masyarakat yang sangat dinamis. Melalui peluncuran Sprinto di kota ini, kami ingin memperluas kesempatan bagi lebih banyak orang untuk merasakan kendaraan listrik berkualitas. Sprinto kami hadirkan sebagai solusi mobilitas modern — efisien, menyenangkan, dan tentunya lebih ramah lingkungan,” ujar Pius.

Baca Juga

Sumut Tercatat Paling Cepat Kembangkan Kendaraan Listrik di Pulau Sumatera

Ia berharap kehadiran Sprinto dapat mendorong masyarakat Medan dan sekitarnya mulai beralih ke kendaraan listrik yang lebih praktis, hemat biaya, dan mendukung mobilitas berkelanjutan ke depan.

Bagi pengguna kota, kendaraan kini bukan sekadar alat berpindah tempat. Ada soal kenyamanan, responsivitas, dan bagaimana kendaraan itu menyatu dengan rutinitas harian. Dari sisi desain, motor listrik ini tampil agresif dengan sentuhan futuristik, cukup ringkas untuk bermanuver di kepadatan lalu lintas, namun tetap mencuri perhatian.

Ukuran Sprinto memang dirancang ramah kota. Dengan panjang 1.980 mm, lebar 745 mm, tinggi 1.115 mm, serta ground clearance 150 mm, motor ini terasa luwes saat menghadapi kondisi jalan Medan yang beragam—dari jalur padat hingga permukaan yang tak selalu mulus.

Baca Juga

PLN Siapkan 1.000 SPKLU di Jalur Trans Jawa-Sumatra untuk Mudik Lebaran

Soal performa, karakter motor listrik ini terasa sejak awal tarikan. Tenaga 3.5 kW dengan torsi instan 195 Nm membuat akselerasi responsif untuk kondisi stop-and-go. Berdasarkan pengujian internal, akselerasi 0–50 km/jam mampu diraih dalam 6,4 detik, dengan kecepatan puncak mencapai 90 km/jam.

Pengendara bisa menyesuaikan gaya berkendara melalui tiga mode—Comfort, Sport, dan Boost—sesuai kebutuhan. Sementara baterai Lithium 2.45 kWh diklaim mampu menempuh jarak hingga 110 km dalam kondisi tertentu, cukup untuk aktivitas harian tanpa sering mengisi daya.

Kenyamanan berkendara juga didukung oleh berbagai fitur keselamatan dan bantuan berkendara, seperti Traction Control System, Hill Start Assist, Reverse Mode, hingga Combi Brake Assist. Di luar aspek teknis, sentuhan gaya hidup hadir lewat layar sentuh digital, bagasi luas, Active Bluetooth Speaker, serta sistem keamanan seperti Anti-Theft Alarm dan Emergency Mode.

Baca Juga

Anggota Ombudsman RI Hery Susanto, Raih Gelar Doktor dengan Fokus Kendaraan Listrik di Jakarta

Semua fitur itu terhubung dengan aplikasi Indonesia eMotor, memungkinkan pengguna memantau kondisi motor, status baterai, hingga lokasi kendaraan secara real-time. Pendekatan ini menempatkan motor listrik bukan hanya sebagai alat transportasi, tetapi bagian dari ekosistem mobilitas pintar yang menyatu dengan kehidupan urban.

Motor listrik Sprinto hadir dalam lima pilihan warna—Velocity Red, Lightning White, Turbo Green, Blitz Yellow, dan Flash Grey—dengan harga Rp26.500.000 (OTR Medan).

Di tengah riuh kota yang tak pernah benar-benar diam, kendaraan senyap ini pelan-pelan menemukan tempatnya. Bukan dengan suara keras, tapi lewat cara baru orang kota bergerak dan menjalani hari.

Editor : Ismail