get app
inews
Aa Text
Read Next : Dituding Ilegal, Dosen BLU UINSU Tegaskan Pengangkatan Sah Berdasarkan Dokumen Resmi

Sub-Kontrak Dam Haji Ungkap Kerugian Peternak Akibat Janji Perusahaan Belum Tuntas

Rabu, 19 November 2025 | 11:07 WIB
header img
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Agama dan BAZNAS RI, telah memulai program pelaksanaan Dam Haji di Tanah Air sejak tahun ini. Foto: Dok

MEDAN, iNewsMedan.id - Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Agama dan BAZNAS RI, telah memulai program pelaksanaan Dam Haji di Tanah Air sejak tahun ini, dengan pemotongan hewan dam haji tamattu 2025 yang dilakukan pada Juni 2025.

Program ini merupakan yang pertama kali dilakukan di Indonesia, di mana sebelumnya dam haji dilaksanakan di Tanah Suci. Program ini dilaksanakan berdasarkan Keputusan Menteri Agama (KMA) 437/2025 dan melibatkan mitra kerja PT H  sebagai pelaksana pemotongan.

Meskipun menyambut baik program ini, Praditya Rahardja, sub-kontrak dari PT H yang mewakili komunitas peternak kurban, menyayangkan kurangnya transparansi serta kerugian yang dialami peternak lokal. Praditya mengungkapkan bahwa belum semua komitmen disepakati oleh perusahaan  kepada peternak terealisasi.

Dari total kebutuhan dam 8.447 ekor, Praditya hanya sanggup menyediakan 2.500 ekor domba atau kambing dan menggandeng PT Sedana Peternak Sentosa di Jombang untuk pengadaan sisanya sebanyak 5.947 ekor.

Praditya menjelaskan terdapat kesepakatan lisan dan melalui WhatsApp dengan perusahaan bahwa pihaknya akan mendapat keuntungan sebesar Rp 100.000 per ekor dari pengadaan yang dilakukan PT Sedana.

Dengan harga yang disepakati sebesar Rp 1.600.000 per ekor, total biaya pengadaan 2.500 ekor adalah Rp 4 miliar, ditambah total keuntungan dari 5.947 ekor sebesar Rp 594.700.000, sehingga total dana yang seharusnya diterima adalah Rp 4.594.700.000.

"Sayangnya, sampai saat ini, meskipun pelaksanaan dam haji sudah selesai sejak Juni 2025, penggantian biaya pengadaan dan keuntungan yang disepakati masih tertunggak sebesar Rp 2.043.295.000," kata dia.

Akibat tunggakan ini, mitra peternak daerah terancam bangkrut dan kesulitan menyiapkan modal untuk pengadaan hewan kurban tahun depan. Praditya berharap perusahaan  segera mencairkan sisa hak para peternak.

Editor : Vitrianda Hilba Siregar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut