Intrik Politik: Ijeck Dikhianati Orang yang Sudah Dibesarkannya, Pengamat: Aroma Rebutan Jabatan

MEDAN, iNewsMedan.id - Ketegangan internal dalam Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi Sumatera Utara menjadi sorotan tajam. Pengamat Politik Bakhrul Khiar mengungkapkan keprihatinannya melihat dinamika partai berlambang beringin itu yang kini diselimuti oleh intrik dan konflik kepentingan.
Ketua DPD Golkar Sumut, Musa Rajekshah (Ijeck), dinilai berada di bawah tekanan bahkan terkesan dikucilkan oleh faksi-faksi tertentu. Padahal, kontribusi Ijeck disebut telah memperkuat posisi partai di wilayah tersebut.
Kekhawatiran ini menguat setelah melihat minimnya kehadiran pengurus DPD tingkat Kabupaten/Kota dalam perayaan HUT ke-61 Partai Golkar yang diadakan oleh DPD Sumut di Pasar Kamu, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deliserdang, pekan lalu, meskipun informasi kegiatan telah disebarluaskan.
"Kita melihat ada aroma kepentingan-kepentingan yang terjadi secara realita menguji manusia hanya dua, kasih uang dan jabatan apabila ada yang berubah jangan salahkan manusia seharusnya manusia itu seharus memanusiakan manusia di DPD Golkar Sumut ini. Acara yang diselenggarakan itu harusnya dihadiri oleh seluruh pengurus kabupaten dan kota. Kenapa begitu, karena yang menyelenggarakan itu adalah DPD Sumut, wajib dihadiri oleh seluruhnya," kata Bakhrul Khair.
Lebih lanjut, Bakhrul menyoroti bagaimana Golkar Sumut telah menunjukkan kekuatannya pada pemilihan umum (Pemilu) tahun lalu, yang menurutnya berkat kontribusi besar dari Ijeck dalam memajukan partai.
"Bang Ijeck itu telah sedang diuji di bawah kepemimpinannya oleh orang-orang yang telah banyak dibantunya. Kita bukan bicara tentang materi, tetapi kita melihat bagaimana perjuangan dan kerja keras yang telah dilakukan Bang Ijeck untuk membesarkan Golkar di Sumut," ucapnya.
Menurut Bakhrul, kini adalah waktu yang tepat bagi Ijeck untuk memainkan perannya sebagai politikus sejati, melaksanakan amanah demi kepentingan publik.
"Sudah saatnya Bang Ijeck menunjukkan dirinya sebagai politikus. Menyambung informasi antara rakyat dan pemerintah, merumuskan dan menjalankan kebijakan publik untuk kesejahteraan rakyat. Percaya diri untuk menghadapi segala tekanan yang dilakukan oleh para kolega yang awalnya cawe-cawe kini malah menghancurkan partai," katanya.
Bagi Bakhrul, pengkhianatan seringkali terjadi ketika seseorang diberi kepercayaan dan jabatan.
Hal ini, sambungnya, pada akhirnya dapat berujung pada tindakan tidak etis dan menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap partai.
"Kalau dilihat ini banyak hal yang menjadi sebab. Tapi kalau untuk di Sumut ini, Bang Ijeck itu memiliki seluruh kekuatan. Namun beberapa faktor terjadi karena persaingan salah mendukung lawan politik, yang pada akhirnya merugikan individu yang mendukung itu," jelasnya.
Bakhrul berpandangan, sudah bukan saatnya lagi membeda-bedakan kapabilitas individu, melainkan fokus pada kepentingan partai bersama.
"Jangan bicara soal individu di atas kepentingan lembaga pada masing-masing yang berhasil mendongkrak suara di daerah, tapi kita melihat sosok pemimpin yang mampu melengkapi seluruh tanggung jawab yang harus dituntaskan untuk berkompetisi jangan bersaing," ucapnya.
Ia menambahkan, seorang politikus harus mampu membangun autokritik untuk menyelesaikan masalah, bukan malah merusak ideologis yang memunculkan 'kemiskinan ideologi' dan ketidakmampuan menghargai proses seorang pemimpin.
"Kita istilahkan dengan Kutu Loncat, tidak menghargai proses dan kerja keras yang telah dilakukan oleh seorang pendahulu pemimpin sehingga memaksakan diri untuk merebut kekuasaan padahal dirinya sendiri itu tidak sanggup. Jadi semua ini balik kepada integritas, apabila orang yang membesarkannya saja mudah dikhianati bagaimana dengan rakyat," ujarnya.
Sebagai akademisi, Bakhrul menilai Ijeck sebagai sosok pemimpin masa depan yang menjunjung tinggi etika dan integritas.
"Hal ini sudah terbukti, Bang Ijeck itu adalah pemimpin masa depan, di mana dia berdiri tidak pernah meninggalkan kejelekan apalagi sampai menjelekkan," ujarnya.
Editor : Jafar Sembiring