get app
inews
Aa Text
Read Next : Persoalkan SK Plt Ahmad Doli, Dewan Pertimbangan Golkar Sumut: Musda Jangan Digagalkan

Hadapi Gempuran Oligarki, PDI Perjuangan Diminta Hidupkan Kembali Militansi 96-97

Kamis, 02 Oktober 2025 | 19:32 WIB
header img
Politisi senior PDIP Sumut, Japorman Saragih. Foto: Istimewa

MEDAN, iNewsMedan.id– Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dinilai akan menghadapi tantangan besar pada Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2029. Pandangan ini disampaikan politisi senior PDI Perjuangan Sumatera Utara, Japorman Saragih, dalam keterangan tertulis yang diterima Kamis (2/10/2025).

Menurut Japorman, kekuatan kapital dan oligarki akan memainkan peran besar dalam mengubah konstelasi demokrasi dan politik Indonesia, termasuk dalam mendorong partai-partai tertentu masuk ke Senayan dan memenangkan kontestasi nasional.

Meski begitu, ia tetap optimistis bahwa kepercayaan rakyat kepada PDI Perjuangan tidak akan runtuh. Ia menilai, di bawah kepemimpinan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Sekjen Hasto Kristiyanto, soliditas partai tetap terjaga serta konsisten memperjuangkan kepentingan rakyat kecil.

“Untuk menjawab tantangan besar itu, salah satunya dengan menghidupkan kembali semangat kebersamaan, gotong royong, dan militansi seperti yang kita alami di tahun 1996–1997,” ujar Japorman.

Ia mengingatkan, semangat militansi pada masa awal kelahiran PDI Perjuangan lahir secara alami, baik di tingkat pusat maupun daerah. Saat itu, kata Japorman, partai yang lahir dari PDI Pro-Mega bahkan dianggap “penyakit kusta” yang dijauhi banyak pihak.

“Hanya orang-orang pemberani, militan, dan punya prinsip menegakkan demokrasi yang mau bergabung. Mereka tidak gentar menghadapi intimidasi, teror, maupun ancaman di tengah kuatnya kekuasaan Orde Baru,” tegasnya.

Japorman menekankan, sikap berdiri di atas kaki sendiri merupakan warisan Bung Karno yang telah teruji dan seharusnya juga menjadi pegangan bagi pemimpin bangsa saat ini.

“PDI Perjuangan harus berdiri di atas kaki sendiri, karena kita tidak tahu siapa kawan dan lawan. Tidak tahu siapa berbuat apa dan untuk siapa,” ujarnya.

Di tengah kondisi bangsa yang disebutnya “tidak baik-baik saja”, Japorman berharap seluruh kader menyatukan potensi dan tegak dalam satu komando, agar kader pejuang yang terbukti militan bisa tampil sebagai pimpinan partai.

Editor : Ismail

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut