Effendi Simbolon di Dairi: PSBI Wajib Jaga Persatuan dan Budaya, Tegaskan Pentingnya Pembangunan SDM

DAIRI, iNewsMedan.id - Ribuan anggota Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (PSBI) Wilayah Dairi dan Pakpak Bharat memadati Bale Karina, Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, pada Senin (29/9/2025) dalam sebuah acara kunjungan kasih yang penuh makna. Dr. Effendi MS Simbolon, Ketua Umum PSBI yang juga Ketua Yayasan Universitas HKBP Nommensen, hadir bersama istri, Ketua Ina PSBI Dessi Trinitas Lumban Tobing, menegaskan bahwa persatuan, kasih sayang, dan fokus pada pembangunan sumber daya manusia (SDM) adalah kunci kemajuan perkumpulan dan bangsa. Effendi juga secara khusus mengapresiasi perhatian pemerintah terhadap kebhinekaan dan menyoroti program-program pro-rakyat seperti Makan Bergizi Gratis (MBG).
PSBI: Simbol Persatuan dan Komitmen Pembangunan
Dalam sambutannya di hadapan ribuan warga Simbolon, Effendi Simbolon menggarisbawahi luasnya jangkauan PSBI yang kini telah terbentuk di 156 wilayah di seluruh dunia. Menurutnya, perkumpulan ini adalah wadah untuk berkeluarga dan menabur kasih.
Effendi juga menyampaikan apresiasi atas semangat gotong royong yang ditunjukkan oleh 14 wilayah PSBI dalam mempersiapkan acara tersebut. Ia berharap semangat persatuan dan pelestarian budaya ini terus dijaga, selaras dengan kepedulian pemerintahan saat ini terhadap kebhinekaan.
"Apalagi pemerintahan sekarang, Pak Prabowo sangat peduli terhadap kebhinekaan dan budaya. Mari kita jaga budaya kita, tetap satu dalam Indonesia, tetapi tetap mempunyai warna-warni," pungkasnya.
Fokus pada SDM dan Pendidikan Adat
Effendi Simbolon menegaskan komitmen berkelanjutan PSBI dalam pembangunan nasional, khususnya melalui pengembangan internal.
"Di internal, kami saat ini fokus pada pengembangan pendidikan adat, pendidikan sosial, dan budaya," ujar Effendi.
Di hadapan masyarakat, ia menekankan bahwa pembangunan sumber daya manusia (SDM) merupakan fondasi kemajuan bangsa. Tanpa peningkatan kualitas yang meliputi gizi, pendidikan, dan karakter, ia khawatir Indonesia dapat terpuruk dalam 10 hingga 15 tahun ke depan.
“Kalau kita hanya hidup rutin tanpa peningkatan kualitas, seperti gizi, pendidikan, dan karakter, ya niscaya 10 sampai 15 tahun ke depan kita bisa terpuruk,” tegasnya.
Apresiasi dan Dorongan untuk Evaluasi Program Rakyat
Dalam konteks kebijakan publik, Effendi Simbolon mengapresiasi keberanian pemerintah dalam mengalokasikan anggaran besar demi kepentingan rakyat. Meski demikian, ia mendorong agar semua program, termasuk program strategis seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), terus dievaluasi dan diperbaiki jika ditemukan kekurangan.
“Ya, kalau ada yang kurang, kita perbaiki. Jangan malah dijadikan bahan untuk menjatuhkan. Semua demi rakyat,” katanya.
Ia mencontohkan program MBG, yang menurutnya perlu dilihat sebagai langkah besar pemerintah untuk rakyat secara keseluruhan, bukan hanya dinilai dari insiden atau kekurangan kecil yang mungkin terjadi di lapangan.
Editor : Jafar Sembiring