Heboh! WNI di Australia Bersaksi Gibran Akui Tak Tuntaskan Pendidikan Insearch
JAKARTA, iNewsMedan.id - Ikhsan Katonde, seorang warga negara Indonesia yang lama menetap di Australia, memberikan kesaksian mengejutkan mengenai rekam jejak pendidikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di negara kanguru tersebut. Kesaksian ini menambah perbincangan publik terkait dugaan kejanggalan pada riwayat pendidikan Gibran.
Ikhsan, yang pernah mendampingi Gibran saat kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Sydney sekitar tahun 2018, mengungkapkan bahwa Gibran mengaku tidak menamatkan program studinya di Insearch Sydney, sebuah lembaga persiapan untuk mahasiswa asing yang akan melanjutkan ke University of Technology Sydney (UTS).
Ikhsan Katonde menceritakan momen dirinya bertugas mendampingi Gibran, yang kala itu belum menjabat sebagai pejabat negara, selama kunjungan Jokowi.
"Waktu kunjungan Pak Jokowi ke Sydney, saya dapat tugas dari teman-teman di Konsulat Jenderal Republik Indonesia Sydney untuk menemani Gibran," ujar Ikhsan, dikutip dari tayangan di kanal YouTube Hersubeno Point pada Sabtu (27/9/2025).
Selama mendampingi Gibran bersama istrinya, Selvi Ananda, dan putranya, Jan Ethes, Ikhsan sempat mengobrol, meskipun ia mengakui Gibran cenderung irit bicara.
"Sambil antar Gibran saya sempat ngobrol-ngobrol ya. Tapi beliau ini kalau tidak ditanya, tidak akan jawab apa-apa dan tidak akan ngomong apa-apa ya. Jadi sangat limited informasi yang saya dapat dari dia," kata Ikhsan.
Saat diantar melihat bekas sekolahnya, Gibran disebut memberikan pengakuan soal studinya di Insearch.
"Gibran bilang sama saya waktu itu, dia sebentar (di Insearch), nggak cukup, nggak selesai, karena dia sudah pulang duluan ke Indonesia," ungkap Ikhsan.
Menurut penuturan Ikhsan, Gibran tidak menjelaskan alasan ia kembali ke Indonesia lebih cepat, namun ia menegaskan bahwa program tersebut tidak tuntas.
"Tidak diselesaikan. Dia bilang saya waktu itu, dia nggak lama, sekitar enam bulanan dia bilang sama saya waktu itu ya, dia sudah pulang ke Indonesia. Jadi ya programnya nggak lama," tambah Ikhsan, yang saat itu tidak menyangka Gibran akan menjadi Wakil Presiden.
Kesaksian Ikhsan ini mencuat di tengah isu yang sebelumnya diangkat oleh ahli digital forensik Rismon Sianipar.
Rismon Sianipar sebelumnya sempat mengungkap dugaan kejanggalan pada ijazah Gibran. Menurutnya, surat keterangan yang menyatakan Gibran telah lulus kelas 12 dari Insearch, Sydney, Australia, dinilai tidak sah.
"Gibran Rakabuming Raka tidak memiliki ijazah SMA," tegas Rismon, mempertanyakan apakah surat keterangan tersebut setara dengan ijazah SMA yang bisa digunakan untuk melamar pekerjaan.
Editor : Jafar Sembiring