Hari Kebangkitan Nasional, PLN UID Sumut Soroti Urgensi Transformasi Energi

MEDAN, iNewsMedan.id- PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Utara (UID Sumut) memanfaatkan momentum Hari Kebangkitan Nasional untuk menyoroti tantangan riil sektor energi di daerah. Dalam upacara internal yang digelar Selasa pagi (20/5) di halaman kantor, General Manager PLN UID Sumut, Agus Kuswardoyo, menegaskan bahwa transformasi energi bukan wacana, tapi tuntutan zaman.
“Hari Kebangkitan Nasional bukan soal upacara. Ini pengingat bahwa kita harus bergerak cepat. Distribusi listrik harus makin andal, makin merata, dan benar-benar terasa manfaatnya buat masyarakat,” kata Agus dalam pidatonya.
PLN, sebagai BUMN penyedia listrik, disebut punya beban besar untuk menjaga stabilitas energi, terutama di wilayah luar Jawa seperti Sumatera Utara, yang masih menghadapi masalah klasik: gangguan pasokan, infrastruktur yang belum merata, dan keterbatasan akses di daerah terpencil.
Agus menyebut, perubahan iklim, tekanan harga energi global, hingga dorongan penggunaan energi bersih adalah tantangan nyata yang harus dihadapi PLN sekarang—bukan nanti. “Kalau kita lambat, bukan cuma rugi secara bisnis, tapi juga menghambat hak dasar warga negara untuk dapat listrik yang layak,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya mempercepat digitalisasi pelayanan dan memangkas birokrasi di internal PLN. Menurutnya, pelayanan lambat dan sistem yang tumpul hanya akan menjauhkan PLN dari kepercayaan publik.
Di luar pidato resmi, sejumlah pegawai PLN yang mengikuti upacara menyebut masih banyak pekerjaan rumah, terutama soal kecepatan penanganan gangguan dan akses listrik di kawasan pinggiran. “Kalau bicara kebangkitan, ya itu harus terasa di lapangan. Jangan berhenti di jargon,” kata salah satu pegawai yang enggan disebutkan namanya.
Hari Kebangkitan Nasional tahun ini mengusung tema kebangkitan yang bersahaja dan berkelanjutan. Tapi di PLN UID Sumut, makna itu ditarik lebih konkret: dorongan untuk memperbaiki sistem dari dalam, memotong hambatan layanan, dan memastikan transformasi benar-benar berjalan.
Editor : Ismail