Bobby Nasution Turun Tangan Usut Polemik Klaim BPJS dan Kekosongan Obat di RS Haji

MEDAN, iNewsMedan.id - Polemik terkait penyebab kekosongan obat di Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Medan memasuki babak baru. Setelah pihak RSU Haji Medan menyatakan bahwa keterlambatan pembayaran klaim dari BPJS Kesehatan menjadi salah satu penyebabnya, BPJS Kesehatan langsung membantah tudingan tersebut.
Sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke RSU Haji Medan dan menemukan keluhan pasien terkait kekosongan obat neurologi. Dalam sidak tersebut, Direktur Utama (Dirut) RSU Haji Medan, Sri Suriani, menjelaskan bahwa kekosongan obat disebabkan adanya tunggakan pembayaran ke vendor obat, yang diakibatkan belum cairnya klaim dari BPJS Kesehatan.
Namun, BPJS Kesehatan wilayah Medan dengan tegas membantah pernyataan tersebut. Bahkan, pihak BPJS Kesehatan Medan telah melayangkan surat kepada RSU Haji Medan untuk meminta klarifikasi terkait pernyataan Dirut rumah sakit di berbagai media yang menyebutkan adanya keterlambatan pembayaran klaim. BPJS Kesehatan menyatakan bahwa mereka selalu berupaya untuk membayarkan semua klaim yang diajukan oleh RSU Haji Medan.
Menanggapi polemik ini, Gubernur Bobby Nasution menjelaskan bahwa Inspektorat masih melakukan pemeriksaan mendalam terhadap RSU Haji Medan. Ada dua poin utama yang menjadi fokus pemeriksaan, yakni terkait kekosongan obat dan dugaan adanya pungutan liar (pungli).
"Ini masih pemeriksaan, ada dua hal ya kemarin, terkait kekosongan obat dan adanya kutipan atau pungli ya," jelas Bobby kepada wartawan di Medan, Selasa (15/4/2025).
Terkait bantahan dari BPJS Kesehatan, Bobby menyatakan pihaknya akan melakukan verifikasi terhadap administrasi pembayaran klaim. Hal ini bertujuan untuk memastikan fakta sebenarnya, apakah klaim tersebut sudah dibayarkan atau belum.
"Iya makanya itu nanti pemeriksaannya, katanya kemarin BPJS nya belum bayar, BPJS menyampaikan sudah pembayaran, hal seperti itu kan pasti ada administrasinya, nanti kita lihat mana yang benar apakah sudah dibayar atau belum," ungkap Bobby.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, sidak yang dilakukan Bobby Nasution pada Selasa (8/4/2025) lalu juga mengungkap adanya keluhan pasien terkait dugaan pungli berupa uang jaminan bagi pasien BPJS yang status kepesertaannya terutang atau tidak aktif.
Dalam sidak tersebut, Dirut RSU Haji Medan, Sri Suriani, menjelaskan bahwa tunggakan ke vendor obat terjadi karena ketiadaan dana. Pernyataan ini yang kemudian memicu respons keras dari BPJS Kesehatan yang merasa nama baiknya tercemar akibat tudingan keterlambatan pembayaran klaim. Hasil pemeriksaan Inspektorat diharapkan dapat mengungkap fakta sebenarnya dan menyelesaikan polemik yang meresahkan pasien dan masyarakat ini.
Editor : Jafar Sembiring