PLN UID Sumut Hadirkan Terang, 140 Keluarga Kini Tak Lagi Hidup dalam Gelap

MEDAN, iNewsMedan.id- Dalam suasana Ramadan yang penuh berkah, cahaya lampu pertama kali menerangi rumah sederhana Ibu Dewi Sartika, seorang pedagang makanan di Desa Tualuh, Namorambe, Kabupaten Deli Serdang. Air matanya tak terbendung saat melihat lampu menyala tanpa harus bergantung lagi pada aliran listrik tetangga. “Ini mimpi yang jadi nyata,” ucapnya dengan suara bergetar. Momen haru ini menjadi bagian dari program “Light Up The Dream,” inisiatif kemanusiaan dari pegawai PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara yang bertujuan menyebarkan cahaya kebahagiaan bagi masyarakat prasejahtera di bulan suci.
General Manager PLN UID Sumatera Utara, Agus Kuswardoyo, menjelaskan bahwa program ini lahir dari kepedulian kolektif para pegawai PLN yang secara sukarela menyisihkan sebagian pendapatan mereka. “Light Up The Dream bukan sekadar instalasi listrik. Ini adalah wujud nyata semangat kebersamaan kami untuk menerangi kehidupan saudara-saudara yang masih berjuang di kegelapan. Di bulan Ramadan yang suci ini, energi berbagi menjadi pemacu semangat kami untuk terus menyalakan harapan di seluruh pelosok negeri,” ujar Agus.
Ia menekankan bahwa kemandirian energi seperti yang kini dirasakan Ibu Dewi adalah simbol kemerdekaan sejati. “Listrik bukan hanya tentang terang, tetapi juga tentang martabat, peluang, dan masa depan. Saat seorang anak bisa belajar dengan nyaman di malam hari, di situlah kami yakin bahwa setiap kilowatt yang kami salurkan akan melahirkan generasi penerus yang lebih baik,” tambahnya.
Penyalaan serentak program Light Up The Dream pada Senin, 10 Maret 2025, dihadiri secara daring oleh Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero), Edy Srimulyanti, serta Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PT PLN (Persero), Yusuf Didi Setiarto. Sementara itu, di lokasi penyalaan di Desa Tualuh, Namorambe, hadir langsung General Manager PLN UID Sumatera Utara, Agus Kuswardoyo, bersama jajaran manajemen, Manager UP3 Medan, Gebyar Pandito, Camat Namorambe, Febri Gurusinga, serta Kepala Desa Tualuh, M. Sembiring.
Camat Namorambe, Febri Gurusinga, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan apresiasi mendalam. “Atas nama warga, saya berterima kasih kepada seluruh insan PLN. Kebaikan ini luar biasa. Listrik yang kini dinikmati Ibu Dewi dan warga lainnya bukan hanya mengubah malam mereka, tetapi juga membuka jalan bagi peningkatan kualitas hidup,” ujarnya.
Kisah serupa datang dari Suryansyah (38), seorang pemulung di Dusun 1, Patumbak II. Selama bertahun-tahun, ia mengandalkan kabel tambal sulam dari tetangga untuk penerangan. “Saya sering merasa merepotkan orang lain. Tapi hari ini, PLN memberikan kami kemandirian. Terima kasih, sekarang anak-anak saya bisa belajar tanpa rasa malu,” ungkapnya dengan senyum lega.
Dalam penyalaan serentak ini, PLN UID Sumut memberikan bantuan listrik kepada 140 keluarga kurang mampu dan 27 rumah ibadah di seluruh Sumatera Utara. Bantuan ini tidak hanya menjawab kebutuhan dasar, tetapi juga menjadi investasi sosial jangka panjang—mulai dari mendukung pendidikan anak hingga memperkuat aktivitas keagamaan di bulan Ramadan.
“Kami percaya bahwa setiap cahaya yang dinyalakan hari ini adalah benih untuk masa depan yang lebih cerah. Inilah esensi Light Up The Dream: memastikan tidak ada lagi rakyat Indonesia yang tertinggal dalam gelap,” pungkas Agus Kuswardoyo.
Di Desa Tualuh, senyum Ibu Dewi dan sorot mata penuh semangat anaknya menjadi bukti nyata bahwa di bulan penuh ampunan ini, cahaya kebersamaan PLN telah menyentuh hati dan mengubah hidup, satu keluarga demi satu keluarga.
Editor : Ismail