Nyawa Melayang di Rel! Kakek 73 Tahun Tertabrak Kereta Saat Pulang Mencari Nafkah

SERGAI, iNewsMedan.id - Nasib nahas menimpa Sutrisno, seorang pria berusia 73 tahun yang sehari-hari mengemudikan becak motor (betor). Kamis sore, (20/2), perjalanan pulangnya berakhir tragis di perlintasan kereta api tanpa palang di Desa Suka Damai, Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai). Becaknya tertabrak kereta api yang melaju dari Tebing Tinggi menuju Medan sekitar pukul 15.00 WIB, menyebabkan ia meninggal di tempat.
Warga sekitar mengenal Sutrisno sebagai sosok yang gigih mencari nafkah meskipun usianya telah lanjut. Namun, hari itu menjadi akhir dari perjuangannya. Tubuhnya terseret beberapa meter setelah tertabrak kereta api, membuat suasana di lokasi kejadian penuh dengan kepanikan dan duka.
Penjabat Sementara (PS) Kepala Seksi Humas Polres Sergai, Iptu Zulfan Ahmadi, menyampaikan bahwa kepolisian segera merespons laporan warga dan mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Korban mengalami luka fatal, termasuk cedera berat di bagian kepala serta patah pada tangan dan kaki sebelah kiri. Ia meninggal dunia di lokasi kejadian," ujar Zulfan dalam keterangannya, Jumat (21/2).
Dari keterangan saksi, Sutrisno baru saja mengantarkan penumpang dari Kampung Potehan sebelum kecelakaan terjadi. Dalam perjalanan pulang, ia diduga kurang waspada saat melintasi perlintasan tanpa palang, sehingga becaknya tertabrak kereta api yang melaju dengan kecepatan tinggi.
"Korban baru saja selesai mengantar penumpang. Saat kembali, diduga kurang memperhatikan kondisi sekitar, sehingga tidak sempat menghindari kereta yang melintas," tambah Zulfan.
Petugas kepolisian kemudian mengevakuasi jenazah Sutrisno ke RSU Melati Desa Pon, yang berjarak tidak jauh dari lokasi kejadian. Kini, kasus ini dalam penanganan Satuan Lalu Lintas Polres Sergai.
Editor : Ismail