get app
inews
Aa Text
Read Next : Pemprov Sumut Bergerak Cepat, Selidiki Kasus Guru Absen Sebulan di Nias

140 Murid SMK Negeri 10 Medan Gagal Masuk PTN, Diduga Akibat Kelalaian Sekolah

Kamis, 06 Februari 2025 | 16:52 WIB
header img
140 Murid SMK Negeri 10 Medan Gagal Masuk PTN, Diduga Akibat Kelalaian Sekolah. Foto: Istimewa

MEDAN, iNewsMedan.id - Sebanyak 140 murid SMK Negeri 10 Medan gagal melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Hal ini diduga disebabkan oleh kelalaian pihak sekolah dalam mengurus data siswa yang eligible atau memenuhi syarat untuk mengikuti Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) tahun 2025.

Menurut informasi yang dihimpun, para murid telah memenuhi syarat berdasarkan data yang diterima oleh orang tua siswa untuk masuk ke PTN. Namun, diduga pihak sekolah tidak mengurus proses pendaftaran mereka dengan baik, sehingga mereka gagal masuk PTN.

Para murid yang gagal masuk PTN melakukan aksi demo di sekolah Kamis (6/2/2025) pagi. Mereka menuntut kejelasan terkait nasib mereka yang tidak bisa masuk PTN tahun ajaran 2025.

"Kami sangat kecewa dengan kejadian ini. Kami telah berusaha keras untuk memenuhi syarat masuk ke PTN, namun pihak sekolah tidak mengurus proses penerimaan kami dengan baik," kata salah satu murid yang gagal masuk PTN.

Pihak sekolah belum memberikan komentar terkait kejadian ini. Namun, salah satu orang tua murid yang tidak ingin disebutkan namanya mengaku kaget mendengar informasi tentang gagalnya anak mereka bersama 140 murid eligible PTN lainnya. Mereka menduga ada ketidaktransparan dari Kepala Sekolah SMK Negeri 10, Julpiner Simanungkalit.

"Dari kelas 10 dan lanjut ke kelas 11 dulu ada dibuat grup wali murid, anehnya semenjak kelas 12 tidak ada sama sekali grup wali murid," ucapnya. 

"Ini menimbulkan pertanyaan apakah faktor kesengajaan dari pihak sekolah SMK Negeri 10 untuk menutupi yang sebenarnya terjadi, jadi saya sangat kecewa berat dengan kejadian ini," sambung orangtua tersebut.

Kejadian ini membuat para murid shock dan terguncang secara psikologis karena sudah sangat berharap bisa masuk jalur eligible PTN.

"Kami meminta agar pihak sekolah bertanggung jawab atas kejadian ini. Kami juga meminta agar pihak terkait melakukan investigasi kepada sekolah SMK Negeri 10 Medan tentang kejadian ini dan mengambil tindakan yang cepat dan tepat," tandasnya.

Terkait hal itu, Kasi SMK Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 1 Medan-Deliserdang, Duta Syailendra mengungkapkan jika permasalahan tersebut bermula karena operator sekolah mendisi data PDSS di hari terakhir atau injury time.

"Tetapi saya lihat keterlambatan orang ini, karena dimasukkan pada hari terakhir. Si petugasnya mengentri data di hari terakhir, tentunya pada saat ini hitam kan bahaya seperti itu," ujar Syailendra kepada awak media, Kamis (6/2/2025).

Kata Syailendra bahwa jika siswa SMK disiapkan untuk bekerja. "Diketahui permasalahan pengisian PDSS di SMK Negeri 10 ini mengalami kendala, yaitu 1 mata pelajaran ketika diinput dibaca selalu 0 (nol).

Syailendra mengatakan jika hal itu terjadi karena siswa SMK di semester 5 PKL. Maka dari itu, sekolah harus mengakali pengisian PDSS tersebut.

"Kurikulum Merdeka ini, Semester 5 ini siswa SMK diwajibkan PKL. Jadi memang harus diakali jadinya. Itu resikonya," terang Syailendra.

Menurut Syailendra hal itu berdasarkan keputusan kementerian karena siswa SMK disiapkan untuk bekerja.

"Kenapa kementrian berpikir seperti itu, ya karena SMK ini tidak untuk melanjut. Kalaupun melanjut ke Politeknik. Jadi di SMK itu membuka lapangan kerja, menjadi wiraswastawan," tandasnya. 

Editor : Jafar Sembiring

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut