get app
inews
Aa Text
Read Next : Menyala Bung Febrie ! Pemberantasan Korupsi Buat Koruptor Ketar-Ketir

Isra dan Mi'raj: Cahaya Petunjuk di Tengah Gelapnya Dunia 

Senin, 27 Januari 2025 | 15:36 WIB
header img
Syafrudin Hanafi Siregar, SE.MM. 

Oleh: Syafrudin Hanafi Siregar, SE.MM. 

iNewsMedan.id- Isra dan Mi’raj merupakan salah satu peristiwa luar biasa dalam sejarah Islam yang memiliki makna mendalam bagi umat Nabi Muhammad SAW. Perjalanan suci ini tidak hanya menjadi bukti kebesaran Allah SWT, tetapi juga sebagai petunjuk spiritual yang abadi bagi umat manusia, terutama di tengah kegelapan moral, spiritual, dan sosial yang sering melanda dunia.

Isra dan Mi’raj terjadi pada malam yang penuh berkah, ketika Nabi Muhammad SAW diisra’kan dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsha di Palestina, dan kemudian dimi’rajkan ke Sidratul Muntaha, tempat tertinggi di langit. Peristiwa ini adalah salah satu mukjizat terbesar yang menunjukkan kekuasaan Allah SWT, melampaui batas ruang dan waktu.

Di dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman: "Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS. Al-Isra: 1)

Ayat ini menjadi saksi bahwa perjalanan Isra dan Mi’raj bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang penuh hikmah. Nabi Muhammad SAW diperlihatkan berbagai tanda kebesaran Allah SWT, yang menjadi pelajaran penting bagi umatnya.

Cahaya Petunjuk di Tengah Gelapnya Dunia

Pada masa kini, dunia sering dihadapkan pada tantangan yang kompleks: degradasi moral, ketimpangan ekonomi, ketidakadilan sosial, dan konflik yang berkepanjangan. Dalam kondisi seperti ini, peristiwa Isra dan Mi’raj memberikan cahaya petunjuk yang dapat membimbing umat Islam untuk tetap teguh dalam keimanan dan ketaatan kepada Allah SWT.

Salah satu hikmah terbesar dari Isra dan Mi’raj adalah penetapan kewajiban shalat lima waktu. Shalat adalah pilar utama yang menjaga hubungan manusia dengan Allah SWT. Dengan melaksanakan shalat, umat Islam tidak hanya memperkuat hubungan spiritualnya, tetapi juga menanamkan disiplin, keikhlasan, dan rasa syukur dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, Isra dan Mi’raj mengajarkan pentingnya persatuan umat. Perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha menunjukkan keterhubungan spiritual antara Makkah dan Palestina, serta antara seluruh umat Islam di berbagai penjuru dunia. Dalam konteks ini, umat Islam diingatkan untuk saling mendukung dan menghindari perpecahan, terutama dalam menghadapi tantangan global.

Dalam dunia yang semakin modern dan kompleks, umat Islam menghadapi berbagai tantangan baru yang memerlukan panduan spiritual dan praktis. Beberapa fenomena saat ini yang membutuhkan hikmah dari Isra dan Mi'raj meliputi:

Krisis Moral dan Sosial

Fenomena seperti meningkatnya individualisme, hoaks, dan budaya konsumtif telah mengikis nilai-nilai moral di masyarakat. Pesan dari Isra dan Mi'raj tentang pentingnya menjaga keimanan dan kejujuran menjadi relevan untuk mengatasi krisis ini.

Ketimpangan Ekonomi

Ketimpangan antara kaya dan miskin yang semakin lebar mendorong perlunya penerapan sistem ekonomi berbasis keadilan, sebagaimana prinsip-prinsip ekonomi syariah. Isra dan Mi'raj mengajarkan pentingnya memperjuangkan keadilan dan keseimbangan dalam kehidupan.

Krisis Lingkungan

Kerusakan lingkungan akibat eksploitasi berlebihan menunjukkan bahwa manusia sering lupa untuk menjaga amanah Allah SWT sebagai khalifah di bumi. Hikmah dari Isra dan Mi'raj mengingatkan pentingnya tanggung jawab terhadap alam sebagai bagian dari ibadah kepada Allah SWT.

Konflik Global

Perselisihan antarbangsa, khususnya yang melibatkan umat Islam, menuntut adanya persatuan dan solidaritas. Pesan Isra dan Mi'raj tentang hubungan antara Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha menggarisbawahi pentingnya kerja sama dan harmoni antarumat Islam di seluruh dunia.

Sebagai seorang akademisi dan praktisi ekonomi syariah, saya meyakini bahwa nilai-nilai yang diajarkan dalam Isra dan Mi’raj memiliki relevansi besar dalam kehidupan modern, khususnya dalam bidang ekonomi. Prinsip keadilan, kejujuran, dan keseimbangan yang terkandung dalam syariah Islam sejalan dengan pesan moral dari Isra dan Mi’raj.

Dalam konteks ekonomi, Isra dan Mi’raj mengingatkan kita untuk selalu berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan dan keberlanjutan. Sistem ekonomi syariah, dengan prinsip-prinsipnya yang berbasis keadilan dan larangan riba, dapat menjadi solusi di tengah krisis ekonomi global yang sering diwarnai oleh keserakahan dan ketidakadilan.

Isra dan Mi’raj adalah perjalanan suci yang tidak hanya menggambarkan kebesaran Allah SWT, tetapi juga memberikan pelajaran penting bagi umat Islam untuk tetap istiqamah di jalan-Nya. Dalam memperingati Isra dan Mi’raj 1446 H, mari kita jadikan peristiwa ini sebagai momen untuk merefleksikan diri, memperbaiki hubungan dengan Allah SWT, dan meningkatkan kontribusi kita bagi kemaslahatan umat.

Semoga cahaya petunjuk dari Isra dan Mi’raj senantiasa menerangi langkah kita di tengah gelapnya dunia. Aamiin. 

 

Penulis adalah:

-Dosen FEBI UINSU, STAIS Lubuk Pakam

-Mahasiswa S3 Program Doktor Ekonomi Syariah UINSU

- Praktisi Ekonomi dan Perbankan Syariah

Editor : Ismail

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut